Cinta dan kasih sayang adalah akar dari kebahagiaan. Itu tak perlu dijelaskan secara detail dan lengkap. Gunakan saja bahasa alam lewat pengalaman hidup selama ini.
Ada orang bermuka ceria, terang dan bahagia baik dalam suka maupun duka. Itu tentu representasi dari melimpahnya energi cinta di dalam hatinya. Bukan karena sebatas keindahan fisiknya.
Sebaliknya banyak juga orang dengan muka muram tak sedap dipandang. Jelas ini bukan karena wajahnya tak ganteng atau kurang cantik. Tetapi lebih pada masalah inner beauty yakni pancaran energi negatif berlebih dari dalamannya.
Pancaran raut muka dan gestur tubuh manusia menginformasikan cadangan energi positif limpahan kemurahan Allah di dalam hati sanubarinya.
Aktivasi Kebahagiaan
Tak mudah untuk membersihkannya dengan segera. Lebih-lebih di tengah ritme kehidupan modern yang menyempitkan kesempatan untuk merilekskan pikiran dan perasaan.
Karena itu perlu merancang kembali prioritas rutin harian . hidup agar didalamnya tercakup upaya-upaya recovery. Tujuannya agar hati selalu terhubung dengan elemen fitrah yang akan menjadikannya selalu sehat dan bahagia.
Masing-masing individu memiliki style dan kecenderungan berbeda. Saya sendiri untuk keperluan nutrisi jiwa selalu menyempatkan dialog dengan Tuhan melalui zikir dan doa. Pada momen itu terjadi proses muhasabah dan munajah (introspeksi dan self disclosure).
Melalui proses individual itu banyak beban yang berkurang. Hati lebih ikhlas berserah, jiwa menjadi lebih bersih dan mental jadi lebih baik. Perisai seakan tercipta dalam diri dari kecenderungan hadirnya pikiran negatif dan keinginan berbuat tercela.