Dan....kenangan indah itu muncul lagi. Pagi ini ketika Abdul Rahman Saleh yang kerap dipanggil Bom-Bom aploud foto di Stadion. Kali ini potonya agak sedikit lain. Bomzabdul nama ngetopnya di Instagram (IG) memakai peci hitam. Mimik seriusnya justru memancing saya untuk berkomentar. "Tong, Rombong Sate Loe taruh mane ?," Tidak berapa lama, Bomz menjawab," Oke Cak". Aku pun langsung membalas lagi komennya, "Menang lagi Boi Titik,". Sedetik kemudian Bomz membalas lagi, "Bismillah doanya rek,". Lalu aku balas lagi, Aamiin. Selalu Always,".
Percakapan via (IG) pagi ini membangunkan memori indah ketika aku menjadi bagian dari Persija setahun lalu. Siapa sih yang tidak bangga menjadi bagian salah satu tim besar di tanah air. Apalagi sebagai tim besar, Persija masih dihuni pemain-pemain legendaris macam Ismed Sofyan  Maman Abdurahman juga legenda hidup Bambang Pamungkas. Tidak ketinggalan pemain-pemain dengan lebel tim nasional seperti Andritany Ardhiasa, Riko Simanjuntak dll.
Singkat cerita, keakraban pemain senior dan junior plus official membuahkan hasil maksimal. Tahun 2018 akan selalu dikenang karena Macan Kemayoran-Julukan Persija-meraih treble winner. Juara turnamen di Malayasia, Juara Piala Presiden dan puncaknya, Juara Liga 1. Untuk yang terakhir jelas tidak akan dilupakan oleh The Jakmania, pendukung Persija. Sebab, sudah 17 tahun, tim Ibukota tidak pernah juara. Mereka terakhir kali mengangkat Piala Liga pada 2001 silam.
Begitu peluit wasit ditiup, kegembiraan memuncah di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu, (9/12) 2018. Seluruh penggawa Persija larut dalam kegembiraan. Begitu juga dengan The Jak. Sebab, dahaga gelar juara selama 17 tahun akhirnya terpuaskan. Persija Juara, Jakarta semarak dan The Jak seluruh dunia berpesta. Luar Biasa.
Musim 2019, Persija memulai kompetisi dengan hasil yang kurang memuaskan. Gonta-ganti pemain dan pelatih membuat soliditas tim agak tercerai-berai. Kini jelang berakhirnya musim, Persija masih harus berjuang. Posisi 12 di klasemen sementara dengan poin 31 jelas belum aman dari ancaman degradasi. Marko Simic dan kolega harus berjuang maksimal di 10 pertandingan sisa.
Dari lubuk hati yang paling dalam hanya doa tulus yang bisa aku panjatkan agar Persija memperoleh hasil maksimal di setiap lagi. Sebab, Persija sudah menjadi bagian dari jiwa dan raga. Juga akan menjadi cerita indah untuk dikenang. Berjuanglah Macan, sampai titik darah penghabisan. Ku Yakin Engkau Pasti Bisa. Â Once Tiger Always Tiger. (*)
*(Penulis adalah mantan Media Officer tim Persija Jakarta).Â