Ibarat membangun rumah, pondasinya harus diperkuat dulu. Itu juga yang dilakukan oleh Direktur Utama Persija, Gede Widiade. Selama dua tahun ini, Persija meski belum bisa dikatakan untung namun tim Macan Kemayoran tidak mempunyai utang. Baik kepada pemain maupun pihak lain. "Semuanya clear," ungkap Gede.
Membayangkan Persija sebelum dinahkodai Gede memang cukup miris. Latihan mereka selalu berpindah-pindah. Mes tidak punya. Apalagi kantor. Nah, dua tahun  ini berkat tangan dinginnya, Persija mulai settle. Semuanya ada. Mulai lapangan latihan, mes. kantor hingga bus tim.
 Imbasnya pun nyata kepada performa pemain di lapangan. Mereka menari-nari di lapangan menciptkan gol dan kemenangan.  "Apa yang diinginkan pemain itu sebenarnya mudah. Mereka hanya ingin gaji tidak telat dan bonus. Jika semua tercukupi dan terpenuhi mereka pasti akan mengeluarkan segenap kemampuannya di lapangan. Sebab, mereka tidak lagi memikirkan non teknis seperti keterlambatan gaji," papar Gede.
Dua tahun menjadi orang profesional di bidangnya, Gede mempersembahkan Treble Winner (tiga gelar). Diantaranya, Turnamen di Malaysia, Piala Presiden dan Juara Liga 1. Sekali lagi pondasi yang kuat dan kokoh coba diterapkan Gede yang juga pengusaha properti ini. Pondasi yang kuat bukan hanya berapa banyak uang dikeluarkan. Melainkan juga strategi dalamya pemilihan pemain yang sesuai dengan kebutuhan.
Di awal 2018 ketika kehilangan Wiliam Pacheco, banyak komentar minor dialamatkan kepada Gede. Kebanyakan mereka menyayangkan kenapa pemain berjuluk Tugu Monas itu cabut dari Persija. Tapi, kritikan dan omongan miring itu berubah drastis ketika Gede mendatangkan Jaimerson da Silva. Stoper yang akhirnya mendapatkan julukan Tugu Pancoran itu bermain hebat dan jadi idola baru.
Musim 2019, Jaime-panggilan karib Jaimerson da Silva- memutuskan keluar. Lagi-lagi, Gede mendapatkan kritikan hebat. Tapi diam-diam Gede sudah menyiapkan pengganti Jaime. Soal kedatangan pemain tinggal tunggu waktu saja. Gede bersabar dan menjadikan kritikan sebagai cambuk dan sebentuk kecintaan terhadap Persija. Kritik yang membangun pasti akan direspon dengan baik. Soal Manajemen tentu sudah mempunyai cara jitu dalam menghadapi musim kompetisi 2019. Untuk Liga 1 kemungkinan jadwal pertandingan akan molor. Tapi bukan berarti Persija berleha-leha. Karena, Ismed Sofyan cs akan bermain di Piala Indonesia dan Asian Champion League (ACL) 5 Februari nanti.
Gede dan manajemen sadar akan hal itu. Segala persiapan tentu sudah dilakukan. Tapi, tentu semuanya tidak bisa dipublish. Ibarat kereta api, Persija sudah berjalan di rel yang tepat. Di mana finishnya kita akan sama-sama melihatnya. Yang patut digarisbawahi, Gede sudah mengeluarkan segenap kemampuannya, baik itu moril dan materiil demi kejayaan Persija. In Gede We Trust. (*)