Rapat Bersama Kapus P3E Suma, Bahas Karhutla di Sulawesi TenggaraÂ
P3E Suma-KLHK (Makassar, Selasa 18 September 2018)-Rapat bersama Kapus P3E Suma bersama Kepala Balai Gakkum, Kepala Balai PPI, Kepala BBKSDA. Kepala Balai PSKL. Lokus pembicaraan mengenai Kebakaran Hutan dan Lahan yang melanda padang Savana TN Rawa Aopa Sulawesi Tenggara. Senin (17/09/2018).
Kebakaran hutan dan lahan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat terbilang terkendali, namun demikian kita tidak boleh lengah juga karena dari segi iklim. Kebakaran yang sekarang ini adalah di Sulawesi Tenggara.
Pemerintah Daerah harus melakukan langhkah atau penguatan ketika terjadi kebakaran di Taman Nasional Rawa Aopa atau kita mengedukasi masyarakat untuk mengetahui di mana letak kelemahannya. Sehingga memimalisir kebakaran terus dilakukan pendekatan perubahan sosial.
Mari kita jaga tetap dan kalau gambaran yang saya peroleh dari kepala Balai Besar di bawah koordinasi baik di Sulawesi Selatan. Hanya dibutuhkan penguatan kapasitas masyarakatnya, di sana tidak usah didirikan Posko, karena terkait operasional bisa menggunakan sarana virtual, setiap saat kita saling berbagi informasi menerapkan Media Sosial seperti membuat grup WA, sekarang lebih banyak bicara mengenai tindak sharing informasi dan langkah-langkah yang sudah dan akan kita ambil terkait kebakarannya.
Disela-sela rapat, Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, menjelaskan secara detail langkah-langkah antisipasi pencegahan Karhutla di Wilayah Sulawesi Selatan dan  Sulawesi Barat.
Berikut petikan wawancara kami bersama Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), "Sebenarnya langkah-langkah kebijakan yang sudah diarahkan oleh pimpinan kita semua sudah lakukan, terutama karena kalau kita lihat skema untuk penanggulangan atau pengolahan kebakaran hutan ini ada tiga pendekatan. Pertama itu pencegahan kemudian penanggulangannya atau mitigasi dan restorasinya." Jelasnya.
Thomas mengungkapkan, "Ikhwal kebakaran, yang sekarang memang perlu ditekankan ini adalah pada tahap pencegahannya dan pencegahannya berarti kita lihat dari early warning System yang kami perhatikan di Sulawesi Selatan."
"Di Sulawesi Barat sendiri berjalan baik karena ada koordinasi, ada komunikasi dan sinergi. Penanggung jawab utamanya itu adalah Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Karhutla yang menangani kebakaran hutan dan lahan di wilayah kerjanya Sulawesi ini tapi yang khusus Sulawesi Selatan dan juga Sulawesi Barat, Â saya kira ini berjalan bagus ada warning system nya mulai dari ada informasi hotspot kemudian juga tadi dijelaskan oleh Kapus P3E Suma, sebenarnya sudah menekankan kembali bahwa untuk dilakukan penguatan." Tukas Kepala BBKSDA.
"Jadi hasil asistennya sudah berjalan, komunikasi koordinasi dan sinergi kegiatan. Jadi sistim komando teman-teman informasikan DAOPS dari Balai PPI berfungsi melaksanakan kegiatan penanggulangan kebakaran. Keberadaan DAOPS Sulawesi ada, di Malili, DAOPS Gowa, Palu dan sekitarnya. Teknik komunikasi ini penting kalau tidak ada informasi mengenai titik-titik api, jadi pencegahannya di situ dan bagusnya karena ada teman-teman, ada dari masyarakat, Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api. Contohnya kemarin baru saja terbakar di Malino itu teman-teman langsung ke lapangan menanggulangi karhutla, ada sekitar 3 hektar reaksi cepat yang dilakukan oleh teman-teman DAOPS dan mitra, masyarakat TNI-Polri semua berjalan bagus." Kata Thomas.
