Mohon tunggu...
Eko Purwanto
Eko Purwanto Mohon Tunggu... Buruh - Forever Learner at Fisika Unindra PGRI

Al Faqir ila Ghafurirrahman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mimpimu Setinggi Langit?

21 Agustus 2019   23:41 Diperbarui: 21 Agustus 2019   23:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Ekopria by xiaomi 4X

Bismillahirrahmanirrahiim

Masa-masa duduk di bangku sekolahan merupakan masa-masa dimana seorang manusia sedang tumbuh dan berkembang, baik dari segi emosional, intelektual dan spiritual. 

Dari segi emosional, dulunya suka menangis diwaktu SD, sedang di SMA/kuliah menangisnya suka-suka (ketawa haha), dari sisi intelektualnya meningkat dalam hal hitung menghitung (apalagi klo mau ngutang haha),mampu berpikir kritis dan dari sisi spiritualnya sudah dibebani oleh tanggung jawab yang lebih besar baik dari sisi dunia terlebih dari sisi akhirat. 

Di era itulah banyak yang disebut sebagai tonggak estafet penerus masa depan dan kemajuan bangsa bahkan dunia. Ya, saya berkata banyak yang disebut demikian karena nyaris(berarti nggak semua yaa) setiap guru/pendidik selalu mengatakan  hal seperti itu didepan anak didiknya. Padahal pada kenyataannya, tidak semua peserta didik itu memiliki potensi itu. 

Kemudian sang guru/pendidik biasanya (lagi, tidak semua nya sii) memberikan kaidah "bermipilah setinggi langit untuk menjadi orang yang sukses di masa yang akan datang". 

Lantas, salahkah sang guru jika berkata demikian? Tentu tidak, namun hanya kurang lengkap saja. Coba kita ubah kaidah itu dengan kaidah " Bermimpilah setinggi langit, namun ingat diatas langit masih ada langit dan jangan lupa jatuh dari atas ketinggian itu sakit loo (saya ga mau nulis, "nanti bisa tewas lhoo")."

Ayo bermimpi

Bermimpi bagi setiap orang adalah sah sah saja, bahkan setiap manusia harus memiliki mimpi mau seperti apa hidup ini yang ia hendak jalani. Karena dengan bermimpi kita bisa lebih terfokus dan bersemngat dalam menjalani kehidupan yang abstrak dan membosankan ini. Dengan modal mimpi besar yang kita miliki didalam hati kemudian di ucapkan dengan lisan "saya akan menjadi milyarder"  dan dikerahkan pada anggota badan (Mirip definisi Iman ya hehe lihat:Definisi IMAN menurut Agama Islam) maka kita akan bekerja keras demi mencapai mimpi tersebut.

gambaran orang yang bekerja keras.
gambaran orang yang bekerja keras.

Namun, seorang manusia adalah makhluk yang lemah, yang hanya bisa bekerja keras dan tawakkal, yang tidak berdaya di saat Sang Kholik  berkata lain tentang hasil dari kerja keras kita. Yups, sesuai kaidah versi revisi saya, diatas langit masih ada langit. Maka jangan pula kita lupa bahwa yang menentukan takdir hanyalah Allah azza wa jalla, meski anda telah bekerja keras dan seolah anda akan mendapatkan hasil yang anda impikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun