Apakah segala sesuatu dalam hidupmu bisa dengan murah dicapai? Kalau iya, maka beruntung sekali ya. Sebab masih ada di luar sana, orang-orang yang harus bersusah payah dalam mencapai keinginan dalam hidupnya. Biasanya faktor penghambat dalam mewujudkan impian adalah masalah finansial.
Namun tentu saja permasalahan finansial setiap orang bisa menemukan solusinya asalkan punya tekat kuat untuk berusaha. Salah satu cara untuk bisa memperbaiki kondisi finansial adalah dengan bekerja hingga berwirausaha.
Ada sebagian orang yang sudah pesimis duluan, menganggap kalau wirausaha itu sulit dan hanya orang-orang yang punya modal saja yang sanggup untuk memulainya.
Nyataya tidak seperti itu jalan pemikiran yang dikembangkan oleh Sri Irdayati, seorang lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dari Universitas DIponegoro, Semarang itu.
Sri Irdayati beranggapan hendaknya belajar tentang dunia kewirausahaan dimulai sejak dini atau sejak kecil. Anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar sejatinya sudah mampu untuk mulai memahami pengetahuan dasar tentang kewirausahaan.
Dari keinginan kuatnya untuk mengajarkan tentang dunia usaha dan manajemen kepada anak sekolah ini, akhirnya Sri Irdayati memutuskan untuk membuka kelas bisnis untuk siswa yang berada di bangku Sekolah Dasar (SD).
Tak tanggung-tanggung, kelas bisnis yang akan diajarkan oleh Sri Irdayati tak memungut biaya sepeser pun bagi para pesertanya, alias gratis.
Akhirnya bergabunglah 7 orang anak didik yang akan mendapat materi tentang dunia usaha dan manajemen dari Sri Irdayati. Rata-rata peserta Kelas Bisnis Sri Irdayati berusia 6-12 tahun.
Kelas Bisnis Sri Irdayati tidak didirikan di ruko bertingkat yang mewah, namun yang justru membuat saya makin salut bahwa kelas ini bermula dari sebuah rumah kontrakan yang disewa bersama suami Sri Irdayati.Â
Adapun profesi dari suami Sri Irdayati sendiri adalah seorang pengajar les Bahasa Inggris. Dan rumah kontrakan  mereka berada di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Tentu merupakan perjuangan yang tak main-main ketika Sri Irdayati memulai kelas bisnisnya bersama 7 anak didik dari sebuah rumah kontrakan.