Mohon tunggu...
Eko Adji Nugroho
Eko Adji Nugroho Mohon Tunggu... -

Koleris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Bencana Tersimpan Keindahan

28 Oktober 2010   07:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:02 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat hari Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.05 WIB gunung Merapi menepati janjinya untuk memuntahkan sebagian isi perutnya. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui himbauan status AWAS didaerah sekitar lereng Merapi dikarenakan banyak warga yang baru pulang beraktivitas setelah terlihat sang Merapimulai mengeluarkan suara gemuruh dan debu barulah para warga sekitar berlari berhamburan untuk menyelamatkan diri mereka beserta keluarga banyak diantara mereka yang tetap bertahan dirumahnya dengan alasan menyelamatkan harta bendanya. Ada yang menarik dari sosok pria dengan usia 83 tahun ini beliau sangat konsisten dengan segala yang pernah diucapkan olehnya dan kesetiaan terhadap profesi hingga akhirnya pria ini meninggal bersama meletusnya Merapi. Ya sesosok pria itu bernama Raden Ngabehi Surakso Hargo atau yang lebih dikenal dengan Mbah Maridjan beliau sangat setia dan bertanggung jawab dengan profesinya yaitu menjaga Gunung Merapi hingga akhirnya beliau meninggal diatas pangkuan sang Merapi dalam kondisi bersujud. Gambar 1 Meletusnya sang Merapi telah memakan korban 32 orang meninggal dunia (jumlah korban sampai ditulisnya tulisan ini) termasuk diantaranya wartawan vivanews.com Yuniawan Wahyu Nugroho dan Mbah Maridjan sang juru kunci. Dibalik sebuah bencana pasti tersimpan 'sesuatu' yang mungkin bisa dikatakan sebuah keajaiban dari Sang Maha Kuasa tetapi bukan kesedihan tetapi sebuah keindahan yang diberikan Sang Pencipta sepeti yang terlihat gambar disamping sebuah rumah yang terkena debu panas dari Sang Merapi seolah menggambarkan rumah tua yang tak berpenghuni dan memiliki nilai sejarah yang tinggi dihiasi dengan awan nan biru, kendaraan bermotor yang sudah tidak dapat digunakan.

Gambar 2 Disudut lain bisa terlihat hamparan pasir putih menghiasi berbagai nisan diarea pekuburan dan nampak seseorang berjalan memakai caping layaknya seorang pengembara yang sedang berjalan ditengah area nan sepi seakan melewati pekuburan yang sudah tidak urus oleh kuncen atau penunggu pekuburan tersebut.
Gambar disamping hiasan dinding yang mempunyai nilai historis seakan gambar tersebut seperti editan belaka tetapi gambar tersebut dihiasi dengan debu-debu vulkanik sehingga benda hiasan dinding tersebut terlihat cantik dan menawan.
Gambar 4 Satu lagi pemandangan dari atas seolah gambar disamping seperti kota yang sudah tidak berpenghuni lagi, kota yang sudah mati dalam jangka waktu lama layaknya sebuah kota yang berada dihamparan padang pasir seluruh bangunan dan pepohonan dihiasi dengan pasir-pasir yang sangat pekat dan tebal Itulah beberapa gambar pasca meletusnya sang Merapi yang membuat seluruh orang panik dan waspada menyelamatkan dirinya masing-masing tetapi dibalik bencana Sang Pencipta menciptakan panorama yang indah tidak dapat diukur dengan sejumlah materi atau mungkin diluar akal manusia. Tuhan mempunyai rencana yang tidak dapat kita pastikan ke Agungan-Nya membuat kita berdecak kagum akan keindahan yang Diciptakan-Nya. (Gambar Coourtesy JOGJAKU)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun