Mohon tunggu...
Eko Abdul Rokhman
Eko Abdul Rokhman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif

saya seorang mahasiswa aktif dan tertarik untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Kemajuan Teknologi

20 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 20 Januari 2022   10:03 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Semakin majunya teknologi yang sangat pesat, semua kegiatan akan menjadi sangat mudah dilakukan dimanapun dan kapanpun, salah satunya adalah kemajuan dalam bidang smartphone, yang dulunya hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi secara jarak jauh saja untuk sekarang smartphone banyak fitur kecanggihannya seperti bisa untuk internetan dan juga dapat berbelanja secara online.

Maka dari itu segala aktifitas pun menjadi mudah seperti halnya dengan mencari informasi yang dulunya melalui surat kabar skarang pun dengan internet dan dengan cepat mendapatkan sebuah informasi. Untuk membeli makananpun sekarang sudah bisa lewat gaget, segala pembelian sudah tersedia di online shop.

Smartphone juga sangat praktis, dapat dibawa dimanapun serta digunakan kapanpun juga tanpa harus memakai koneksi kabel ataupun semacamnya sehingga lebih mempermudah penggunanya dalam memakai smartphone tersebut untuk berkomunikasi. 

Semacam halnya smartphone ataupun hp yang dimaksud adalah fitur telepon portable yang diggunakan untuk telekomunikasi selular sehingga tidak memerlukan sambungan telepon lewat jaringan selular dari stasiun yang khusus, menurut pendapat dari (Suryadi et al., 2020)

Dalam jurnal (Ngafifi, 2014), manusia untuk saat ini betul- betul sudah jadi budak dari teknologi. Bersumber pada survei yang dicoba Secur Envoy, suatu industri yang mengkhususkan diri dalam password digital, yang melaksanakan survei terhadap 1.000 orang di Inggris menyimpulkan jika mahasiswa masa saat ini hadapi nomophobia. 

Hasil survei menampilkan, 66 persen responden mengaku tidak dapat hidup tanpa telepon selulernya. Persentase ini terus menjadi membesar pada responden berumur 18 serta 24 tahun. Sebanyak 77 persen responden di antara kelompok umur ini hadapi nomophobia.

Alasan dari tidak ingin ketinggalan berita atau tidak gaul adalah salah satu tindak ketergantungan dari smartphone, mulai dari anak-anak hingga dewasa. 

Terlebih untuk saat ini banyak sekali anak-anak yang sudah mulai diperbolehkan oleh orang tuanya untuk memegang smartphone, justru hal ini akan berdampak buruk bagi anak-anak jika tidak dalam pengawasan orang tuanya. 

Akan menyebabkan sisi psikologis dari si anak terganggu terutama pada mental anak saat dalam masa pertumbuhan, yang nantinya pada saat mulai beranjak remaja dan dewasa akan sangat ketergantungan dengan smartphone dan menyebabkan rasa kegelisahan jika tidak memegang smartphone sama sekali.

Sepertihalnya peristiwa diatas, dengan adanya kemajuan teknologi ini maka banyak dari manusia menjadi nomophobia atau di sebut juga dengan ketergantungan gaget dan bisa juga menjadi perilaku yang kawatir jika sehari tanpa gaget. 

Menurut pendapat (Ngafifi, 2014), Kemajuan teknologi, yang semula dapat mempermudah manusia, ketika urusan itu terus menjadi gampang, maka akan timbul rasa "kesepian" serta keterasingan baru, lalu lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, serta silaturrahmi. Maka peristiwa ini bisa di bilang dengan budaya populer, yang dimana gaget adalah hal yang sangat penting untuk jaman sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun