Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pahlawan dan Pendidikan Karakter Berbasis Sejarah Perjuangan

8 November 2018   11:55 Diperbarui: 8 November 2018   12:31 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pahlawan. Sumber: ideatra.co

10 November adalah hari Pahlawan. Bagi yang mencintai sejarah sebagai hobbynya, sejarah adalah sesuatu yang selalu aktual. Sosok pahlawan idaman akan menjadi tolak ukur sampai dimana pembelajaran sejarah secara efektif telah membentuk karakter. Paradigma kekinian terasa pemahaman sejarah hanya sampai pada hafalan kronologi tanggal yang diperingati secara seremonial. Apa makna pengorbanan para pahlawan dan jasa jasanya belum tersentuh esensinya. Berikut ulasan tentang hal tersebut, agar pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah lebih berperan.

Paradigma kekinian, sebuah realita

Belakangan Kondisi moral generasi muda terasa sangat memilukan. Penyalahgunaan Narkoba, Minuman keras, Peredaran konten pornografi dan seks bebas serta tawuran antar pelajar. Fenomena apakah ini? inikah yang disebut modern life itu?  Masa depan adalah milik para pemuda. Jika para muda sudah sangat parah moralnya, bagaimana nasib bangsa ini dimasa mendatang?

Termasuk Fanatisme buta klub bola antar kota yang mengakibatnya perselisihan berkepanjangan tanpa solusi yang diiringi dengan tawuran hingga hilangnya nyawa. Di masa Perjuangan Kemerdekaan, Para Pemuda ini turut andil berjuang mengusir penjajah. Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya adalah pengalaman sejarah, dimana semua generasi muda dari semua kota bersatu padu mengusir penjajah. 

Kenapa sekarang, para generasi muda antar kota bukan bersatu tapi malah menebar tawuran berbasis fanatik buta klub sepak bola. Kenapa sama sama bangsa indonesia saling memusuhi? yang wajib dimusuhi para generasi muda adalah kebodohan, Fanatik buta dan prilaku moral buruk. Kalau mau belajar dari pengalaman sejarah 10 november, tidaklah perlu sampai tawuran. Bersaing ya dilapangan olah raga, selepas kompetisi semua saudara.

Belum lagi prilaku para pejabat publik yang melakukan tindak korupsi memperkaya diri dan golongannya sendiri. Munculnya kejahatan jalanan, begal dan tindakan kriminal lainnya. Juga semakin banyaknya pengangguran intelektual disekitar kita. Termasuk Pula adanya kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat.

Semua ini adalah paradigma kekinian, sebuah realita yang ada sebagai output lemahnya pendidikan karakter di masa lalu. Disinilah peran pendidikan karakter berbasis sejarah perlu dikembangkan secara dini. Apa yang terjadi sekarang ibarat kacang sudah lupa kulitnya. Prilaku para oknum ini adalah cermin orang orang yang melupakan sejarah. Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, serta tidak melupakan sejarah bangsanya. Apakah asumsi ini salah dan tidak mendasar? Tapi realitanya kok demikian? Wallahu a'lam bi-alshawab

Peran Pahlawan dalam Sejarah dan Pendidikan Karakter

Sejarah Bangsa yang merdeka sejak 17 Agustus 1945 ini telah melahirkan banyak peran para pahlawan kusuma bangsa yang bisa dipetik maknanya untuk era kekinian. Pendidikan karakter bisa mengusung peran para pahlawan untuk menyampaikan pesan moral kepada generasi muda. Pahlawan memberi suri tauladan cinta tanah air, jiwa patriotisme dan kebangsaan yang tinggi. 

Seorang guru harus melek pahlawan, sehingga mampu menceritakan sosok pahlawan nasional dan sosok pahlawan lokal dalam setiap mata pelajaran yang disisipi pendidikan karakter. Ajak  siswa mengenal sejarah dengan studi wisata ke musium dan mengunjungi monumen perjuangan. Jelaskan bagaimana peran karakter, berani membela yang benar adalah sebuah karakter para pejuang. Karena sekarang banyak oknum yang berlagak berani membela yang benar, tapi faktanya hanya berani membela yang mbayar.

Karakter seperti  Jujur, pantang menyerah, kerja sama, adil, peduli, pemberani, tanggung jawab, tegar, disiplin dan visioner adalah beberapa karakter yang dimiliki pahlawan yang bisa dijadikan idaman. Sosok pahlawan idaman bisa siapa saja. media pembelajaran sejarah bisa jadi pengantar pendidikan karakter karena sejarah adalah bukti otentik      terhadap jasa jasa tanpa pamrih mereka pada bangsa dan negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun