Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengembangan Pedesaan dalam Kajian Sosiologi

19 Oktober 2018   15:44 Diperbarui: 19 Oktober 2018   16:24 4938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kampung Alami

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

Menurut C.S. Kansil Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh  sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya  kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerntahan terendah  langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya  sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Bintarto Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi,  politik, dan kultural yang terdapat di situ(suatu daerah) dalam  hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Paul H. Landis Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan  ciri ciri sebagai berikut; Mempunyai pergaulan hidup yang saling  kenal mengenal antara ribuan jiwa. * Ada pertalian perasaan yang sama  tentang kesukaan terhadap kebiasaan.

Cara berusaha (ekonomi) adalah  agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim,  keadaan, alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris  adalah bersifat sambilan. * Sistem kehidupannya berkelompok * Termasuk  kedalam masyarakat homogen dalam hal matapencaharian, agama,  adat-istiadat *Homogenitas Sosial * Hubungan primer * Kontrol sosial  yang ketat * Gotong-royong * Ikatan sosial * Magis religius.

Dari beberapa pengertian tentang desa diatas, kita bisa menyimpulkan  bahwa Desa adalah sebuah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk yang  daerahnya masih dipenuhi oleh pepohonan dan lahan kosong, dan  kekerabatan diantara penduduknya sangat erat dimana penduduknya memiliki  sistem pemerintahan sendiri.

Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik) Talcot Parsons  menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional  (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut : Afektifitas  ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan  kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong,  menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan  menolongnya tanpa pamrih. Orientasi kolektif sifat ini merupakan  konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan ,  tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda  pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.

Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya  dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku  untuk kelompoktertentu saja. (lawannya Universalisme) Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh  berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu  keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan. (lawanya  prestasi). Kekabaran (diffuseness). 

Sesuatu yang tidak jelas terutama  dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit.  Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan  sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat  pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.  Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal  bermacam macam gejala, diantaranya sebagai berikut : Konflik  (pertengkaran). 

Pertengkaran terjadi biasanya berkisar pada masalah  sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar keluar rumah tangga.Sedang  sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah  kedudukan dan gengsi, perkawinan, dsb. Kontroversi (pertentangan)  Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna  (black magic). Kompetisi (persiapan) Masyarakat Pedesaan adalah manusia  yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasa dan mempunyai saingan  dengan manifestasi sebagai sifat ini.

Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa  negatif. Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan. Masyarakat pedesaan  mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras  tanpa bantuan orang lain, jadi jelas bahwa masyarakat pedesaan bukanlah  masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun