Yaa mungkin itu yang menjadi rasa penasaran saya sekarang ini.
Sebelumnya perkenalkan nama saya Eko Nur Priambodo dari provinsi Lampung yang merupakan salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta dan kebetulan juga sebagai penerima program Beasiswa di STP Trisakti.
Dan saya juga berterimakasih buat teman teman yang sudah menyempatkan membaca artikel yang saya buat ini.
Dalam artikel ini saya ingin mencurahkan keluh kesah yang saya rasakan dan juga mewakili teman teman lain yang juga mungkin merasakan dampak dari pandemi covid 19 mengenai pembelajaran melalui daring.
Di era pandemi seperti sekarang ini kita diwajibkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran melalui daring baik dari SD,SMP,SMA/K maupun ditingkat perguruan tinggi, tentu saja itu sangat menyulitkan bagi kami yang berada di daerah pelosok.
Kebutuhan smartphone dan akses internet sangat penting untuk membantu kegiatan belajar. Lebih lagi melihat kondisi ekonomi keluarga yang sangat pas pas an menjadi momok yang paling ditakuti sekarang ini.
Kesulitan ekonomi bukan hanya menjadi satu satunya problem dalam permasalahan ini, orang tua yang seharusnya dapat fokus mencari pundi pundi uang untuk menyekolahkan anaknya akan tetapi sekarang juga merangkap sebagai guru pribadi dirumah.
Bukan hanya itu saja, saya sebagai salah satu mahasiswa yang terdampak dari era pandemi ini sangat amat merasakan susahnya belajar melalui daring online.
Dimana seharusnya sebagai makhluk sosisal saya dapat berkomunikasi dengan teman teman yang lain dari berbagai daerah namun untuk sekarang ini hanya bisa melalui virtual saja.
Sudah hampir 1 semester berlalu dan untuk saat ini belum ada kebijakan dari kampus untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka walaupun dari pihak kemdikbud sendiri sudah memberikan keputusan untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka pada januari 2021.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
