Mohon tunggu...
Eko N Thomas Marbun
Eko N Thomas Marbun Mohon Tunggu... Penulis - I Kerani di Medan Merdeka Utara I

Tertarik pada sepak bola, politik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF: Meski Menang, Indonesia Tertekan

9 Desember 2021   22:50 Diperbarui: 10 Desember 2021   09:31 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: bola.kompas.com

Timnas Indonesia menang 4:2 atas Kamboja pada partai lanjutan Grup B  di Bishan Stadium, Singapura. Sesuai skenario yang dibahas sebelumnya (baca: Piala AFF: Intip Strategi Timnas Indonesia). Indonesia bermain dengan Formasi 4-1-4-1. Pada saat menyerang bertransformasi menjadi 4-3-3. Lalu, saat bertahan menjadi 5-4-1.

Secara keseluruhan Kamboja lebih dominan dalam penguasaan bola yakni 55%:45%, Passing 479:383 dan Akurasi Passing 81%:79%. Statistik permainan yang kurang lebih sama ketika Kamboja kalah 3:1 dari Malasya.

Kamboja seperti yang diucapkan Hirose memang bermain menyerang. Permainan bahkan dimulai dari Kiper. Beberapa kali bola nyaris direbut pemain Timnas Indonesia. Tapi, pemain Kamboja tetap percaya diri bermain dari kaki ke kaki.

Skema permainan Kamboja dijawab Coach Shin Tae-yong dengan bermain spartan dari babak pertama. Pemain Indonesia melakukan pressing sejak dari lini pertahanan Kamboja. Hasilnya Kamboja seringkali kehilangan bola di area pertahanannya.

Duet Evan dan Ricky Kambuaya di lini tengah pada babak pertama bermain cukup bagus. Tapi, kedua pemain sayap justru bermain tidak terlalu baik. Irfan Jaya dan Witan yang dipasang di sisi sayap justru seperti bermain sendiri.

Tiga gol yang dicetak lahir dari buruknya pertahanan Kamboja. Dua gol yang dicetak R.Irianto pada menit 4 dan 33 lahir dengan memanfaatkan tendangan sudut. Posisi R.Irianto nyaris tanpa penjagaan. Pun demikian Gol Evan Dimas pada menit 17 lahir karena pemain Kamboja gagal menutup ruang.

Hal yang sama juga terjadi pada Indonesia, Yue Safy mencetak gol pada menit 37 memanfaatkan sepak pojok nyaris tanpa penjagaan. Dia dengan leluasa menyundul bola.

Sepanjang babak pertama Indonesia lebih dominan menguasai pertandingan. Pressing ketat Timnas Indonesia membuat Kamboja tidak bisa mengembangkan permainan. Namun, Timnas Indonesia juga gagal membangun skema permainan untuk memainkan ball possesion. Meski ngotot merebut bola, juga gampang kehilangan bola.

Kamboja sendiri sesuai skenario bermain 4-3-3, memaksimalkan pemain No. 17, Lim Pisoth. Pemain berusia 20 tahun itu, benar-benar membuat Asnawi Mangkualam dan Ryuji Utomo kewalahan (baca: Piala AFF: Warning untuk Timnas Indonesia). Fokus pada Lim Pisoth membuat permainan Asnawi tidak berkembang.

Pada babak kedua, Indonesia cenderung bertahan. Kamboja mendominasi pertandingan sepanjang pertandingan. Lim Pisoth tampil luar biasa di sisi kanan lapangan Timnas Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun