Memiliki banyak uang adalah privilege (keuntungan). Orang yang punya banyak uang lebih mudah mendapatkan apa yang diinginkan. Termasuk dalam urusan asmara, tidak perlu setampan pangeran berkuda putih untuk mendapatkan seorang putri kerajaan.
Kuncinya, cukup jadi pria kaya dan banyak uang. Wanita mana yang akan menolak? Begitu, ekstrimnya daya tarik uang membuat banyak orang berlomba-lomba untuk menumpuk dengan gaya.
Mulai dari menabung uang di bank, investasi direksadana, hingga menabung dalam bentuk emas. Sayangnya, kalau penghasilanya sedikit, akumulasi jumlahnya pun lambat dirasakan. Apalagi, bagi mereka yang makin dewasa dan sudah punya target menikah.
Tabungan untuk persiapan pernikahan adalah hal yang penting. Mengingat, biaya pernikahan kalau-kalau mengandalkan gengsi bisa jadi membengkak dan diluar dari anggaran tabungan yang dimiliki.
Alhasil, banyak pasangan yang berinisiatif untuk menggabungkan tabungannya. Padahal, statusnya masih pacaran dan belum memiliki ikatan yang sah. Sah secara agama ataupun hukum pencatatan sipil yang diakui negara.
Nabung bareng pacar? Boleh aja asalkan
Nampaknya, tidak dapat teralisasi di dunia nyata karena uang. Berapa banyak istri dan suami di sidang perceraian yang saling gugat harta gono gini?
Sihir uang lebih kuat dibandingkan cinta di dunia nyata. Suami istri yang katanya menikah, karena saling mencintai nyatanya bisa berpisah karena masalah finansial.
Apalagi bagi mereka yang belum memiliki status pernikahan yang sah. Kemungkinan untuk saling menipu dan mencurangi pasangannya adalah kemungkinan besar yang sangat mungkin terjadi.