Dampak Covid-19 Terhadap Penjualan Tempe Di Benua Raja
Penyebaran virus COVID-19 saat ini sangat berpengaruh khususnya pada masyarakat yang memiliki usaha yaitu pengusaha tempe. Menurunnya penjualan sebagai imbas dari wabah COVID-19 juga dirasakan oleh salah satu pelaku usaha mikro yakni ibu Mirna yang memiliki usaha tempe Di Desa Benua Raja Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.
Ibu Mirna(54 tahun) merupakan pemilik usaha tempe di daerah Desa Benua Raja Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Usah tempe dikerjakan ibu Mirna sejak tahun 2008 lalu. Ia meyebutkan bawah masa pandemi saat ini mempengaruhi kelangsungan bisnisnya karena pendapatan yang diperoleh dari usaha tempe tersebut terus merosot, maka tidak jarang saat ini banyak pengangguran dimana-mana,masa pandemi sangat berpengaruh pada masyarakat dimana semua usaha di jalankan yang dulunya dapat menyongkong kehidupn sehari-hari,tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan hidup. ini lah yang dirasakan oleh seorang penjual tempe yaitu ibu Mirna,beliau menuturkan “ jangankan untuk nabung,bisa makan besok saya alhamdulillah”.
"Adanya pandemi membuat usaha turun sampai 50%. Pelanggan yang biasanya beli jadi berkurang karena masih pada libur (kerja) Dan anak sekolah belum pada masuk,dan banyak juga sekarang banyak pesaing yang berjualan tempe" ujar IbuMirna di Desa Benua Raja baru-baru Ini. Hal ini dikarnakan sebagian besar pelanggan ibu Mirna adalah dari penjualan kantin,seperti membuat gorengan disekolah-sekolah. Nah, selama masa pandemi banyak sekolah-sekolah diliburkan dan kantin-kantin ditutup,yang dulunya ibu Mirna mengelola pembuatan tempe sampai 100kg namun saat ini beliau hanya membuat tempe sebanyak 25kg, yang dulunya ia menggunakan tenaga pekerja untuk membuat tempe namun sekarang dikarnakan penjualan yang turun draktis beliau memutuskan untuk mengelola sendiri usahanya yang di bantu oleh anak dan menantunya. Beliau adalah salah satu warga yang merasakan dampak yang sangat luar biasa pada masa pandemi covid 19 saat ini.
Ibu dari 5 orang anak ini menjelaskan sebelum wabah COVID-19, pendapatan dari usaha tempe sangatlah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.dan bahkan bisa sekolah anak-anaknya hingga sarjana. Sebelum pandemi Corona melanda pendapatan Ibu Mirna dari usaha tempe sebesar Rp 5juta lebih - Rp 6,5 juta per minggu nya. Namun saat ini dia hanya memperoleh seperempat dari yang beliau dapatkan sebelum masa pandemi ini ada.Disini dapat dilihat bahwa pandemi covid 19 ini sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan hidup masyarakat dan usaha UMKM.
Langkah Pertama: siapkan wadah untuk kedelai, berikutnya merendam kedelai tersebut. Selesai dari proses perendamam, rendaman kedelai kembali dicuci hingga bersih.
Selanjutnya, Merebus rendaman kedelai yang telah dicuci bersih selama 30 – 45 menit,
Langkah berikutnya, Kulit ari kedelai yang telah direndam semalaman, dikupas dengan menggunakan tangan atau memanfaatkan mesin, setelah itu kedelai tersebut kembali dicuci hingga bersih.