Mohon tunggu...
Eka Nurdiana
Eka Nurdiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

aku adalah seseorang mahasiswa yang menyukai hal-hal baru, mengungkap sesuatu yang aku lihat, dan menulis tentang apa yang aku fikirkan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Alih-Alih Menyerah saat Demam PMK, Peternak Ini Malah Mengganti Sapi dengan Domba

7 Desember 2022   11:19 Diperbarui: 7 Desember 2022   11:36 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat terjadi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) banyak sekali peternak yang gulung tikar karena ternak yang sakit hingga mati, hal tersebut kerap dirasakan juga oleh Bapak Juwadi yaitu peternak asal Bojonegoro tepatnya di desa Kaliombo Kecamatan Purwosari. Beliau menceritakan tentang pengalaman dalam berternak, dari awalnya sebagai peternak sapi pemula yang ingin meraup kesuksesan, tetapi kerugian yang dirasakan.

Memulai dari 6 ekor sapi.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Pada tahun 2021 bapak juawadi memulai bisnis peternakan sapi berjumlah 6 ekor dengan sistem penggemukan, bibit sapi dibeli 5 bulan sebelum dimulainya wabah PMK. Rencananya dari bibit sapi tersebut akan dirawat selama 6 bulan dan akan dijual saat musim qurban, hal tersebut membuat Pak Juwadi yakin akan bisnis ternak pertama yang dimulainya. tetapi tanpa sangka sebulan sebelum musim qurban sudah didahului oleh musim PMK.

Merasakan ruginya peternak pemula karena PMK.

Awalnya hanya satu ekor sapi yang terkena gejala dari penyakit PMK tetapi saat 3-4 hari, semua sapi juga merasakan gejala yang sama. Hal tersebut sempat  membuat Pak Juwadi panik akan peternakannya, peternak sekitar sudah mulai merasakan rugi, karena harus menjual sapi dengan harga murah yang tidak sebanding dengan awal pembelian, bahkan ada sapi yang mati karena terkena PMK. Sapi yang sehatpun  juga ikut merasakan dampaknya yaitu pembeli menawar dengan harga murah karena mengira sapi yang sehat juga mengandung virus PMK. Setelah seminggu Pak Juwadi melakukan perawatan dan pengobatan pada sapi, dan mungkin kurangnya ilmu beternak, bukan kesembuhan yang didapati tetapi kematian dri salah satu sapi yang terkena virus PMK. Hal itu yang membuat Pak Juwadi akhirnya ikut menjual sapi yang lain dengan harga murah bahkan rugi 50% dalam penjualan."rasa hati ingin memulai dengan selamat dan untung, tapi memang sudah takdirnya mbak" jelas pak juwadi.

Bukannya menyerah, tetapi memulai beternak domba.

Setelah kandang sapi kosong selama beberapa minggu akhirnya Pak Juwadi mulai ingin beternak domba atau kalau orang Bojonegoro sendiri menyebut yaitu "wedus kibas". Setelah melakukan sistem penggemukan pada saat beternak sapi, Pak Juwadi akhirnya memilih melakukan breeding pada ternak dombanya. Awal mula di beli 35 induk domba dengan 1 jantan dan dirasa ternak kambing cukup aman di tengah wabah PMK akhirnya ditambahlah 11  induk domba. Sehingga terdapat 47 ekor domba di kandang Pak Juwadi.

Dirombaknya kandang bekas sapi menjadi kandang domba.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun