A. Pengertian Realisme
Realisme merupakan kemampuan dasar dalam proses kependidikan yang dialami lebih ditentukan perkembangannya oleh pekbangan pendidikan atau lingkungan sekitar, karen pada hakikatnya empiris membentuk manusia. Hubungan realisme dalam pendidikan yaitu pendidikan harus universal (berpikir secara menyeluruh), dan seragam yang dimulai sejak pendidikan yang paling rendah, anak akan menerima jenis pendidikan yang sama melalui metode, isi, dan proses pendidikan. Inisiatif dalam pendidikan terletak pada pendidik bukan pada peserta didik. Namun, yang paling penting bagi pendidik adalah bagaimana memilih bahan pelajaran yanh benar, bukan memberikan kepuasan terhadap minat dan kebutuhan pada peserta didik. Karena minat dan kebutuhan siswa hanyalah alat dalam mencapai tujuan pendidikan, atau strategi mengajar yang bermanfaat.
Realisme dalam pendidikan merupakan kebutuhan dasar dan hak yang mendasar bagi manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastukan bahwa setiap anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik. Kelebihan realisme dalam pendidikan yaitu peserta didik akan dianggap lebih memahami teoritis dan idealisme menggunakan observasi dari realisme, contohnya sebagai siswa yang tengah belajar ipa, tidak cukup hanya memikirkan secara abstrak apa itu kerangka tubuh manusia, melainkan observasi dalam alat peraga dilaboratorim. Sedangkan kekurangannya yaitu, seseorang hanya menilai sesuatu yang dilihat tanpa melihat kebenarannya dan anak juga mendapat jenis pendidikan yang sama namun tidak semua manusia itu sama dalam pemahamannya.
B. Tokoh-tokoh Realisme
1. Aristhoteles menyatakan sebuah kepentingan luasndan mencakup hal-hal seperti pengenalan kebutuhan untuk mempelajari alam secara sistematis menggunakan proses-proses logika dalam berpikir melalui dalam sebuah pembelajaran.Â
2. Thomas Aquines menurutnyan pendidikan yang utama ada dua yaitu, keluarga dan lembaga pendidikan.Â
3. Francis Bachom menurutnya hal yang penting yang harus dipelajari dan pendidikan merupakan sebuah gaagasan yang behubungan dengan pengalaman belajar.Â
4. Jhon Locke yang mengatakan mula-mula manusia sebagai lembaran kertas putih.
5.Russel yang menyatakan pada umunya aturan filsafat baik analitis dan sintetis itu harus dikritik dalam tahap analisis.