Mohon tunggu...
Eka Mawar
Eka Mawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Eka mawar Mahasiswa ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Partisipasi Masyarakat Etnis Tionghoa dalam Kontestasi Politik di Bangka Belitung

23 Juni 2021   20:01 Diperbarui: 23 Juni 2021   20:06 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangka Belitung adalah sebuah daerah yang terdiri dari  beragam suku bangsa, di antaranya ada suku melayu, jawa, tionghoa, sunda, batak, Madura dan juga bugis. Suku-suku tersebut pun mempunyai ciri khas masing-masing, dan juga  memiliki ciri-ciri bahasa dan kultur tersendiri.berdasarkan suku-suku tersebut, suku tionghoa lah yang sedang banyak di perbincangkan. Jumlah populasi etnis tionghoa yang ada di kepulauan Bangka Belitung sekitran 30%.  Bangka Belitung sendiri merupakan salah satu daerah dengan banyaknya etnis tionghoa. Awal kedatangan etnis tionghoa di Bangka Belitung sendiri sekitaran tahun 1700-1800-an. berdasarkan sensus yang di lakukan pada tahun 1920 etnis tionghoa yang datang ke Bangka Belitung kebanyakan berasal dari orang hakka dengan minoritas orang minnan. Kedatangan etnis tionghoa pada awal kedataan mereka ke Bangka Belitung hanya sebagai tenaga penambang timah. Masyarakat Tionghoa di Indonesia cenderung hidup berkelompok di suatu wilayah tertentu yang selalu mereka sesuaikan dengan pola hidup mereka. Masyarakat Tionghoa selalu hidup dan berdomisili di daerah keramaian yaitu daerah perkotaan. Pernyataan ini dianggap tepat, karena disesuaikan dengan pola hidup mereka sehari-hari. Kehidupan masyarakat Tionghoa yang selalu cenderung aktif dan menggantungkan hidupnya di bidang ekonomi adalah suatu alasan yang tepat dan mendasar. Ini merupakan warisan dari nenek moyang mereka dulu pada saat masuk ke Indonesia. Selain dalam berekonomi, alasan yang sangat signifikan mereka berdomisili di perkotaan adalah kota identik dengan gaya hidup, hiburanhiburan serta dunia malam. Selain itu, kegiatan perjudian menjadi suatu kebiasaan hidup yang selalu mereka jalani dalam kehidupan sehari-harinya  Seiring berjalannya waktu etnis tionghoa mulai ikut partisipasi dalam berbagai bidang dalam masyarakat , seperti halnya etnis tingohoa sekarang sudah mulai berkontribusi dalam bidang politik, dimana banyaknya para etnis tingohoa yang mencalonkan diri mereka menjadi kepala daerah dan anggota legislatif. Adapun hal yang memotivasi etnis tionghoa ikut berkontribusi dalam bidang pemerintahan, yaitu adantanya keamanan kerja, penghargaan serta aktualisasi diri. Selain itu etnis tingokhoa cukup bertanggung jawab atas tugas yang di berikan. Banyaknya partisipasi etnis tionghoa dalam ranah politik sudah dilihat semakin dinamis, dengan ini mereka mulai mengikuti kontestasi politik serta meramainkan alam demokrasi di level lokal maupun masional. Dalam hal ini Partisipasi merupakan suatu penentuan sikap dan keterlibatan diri pada setiap individu dalam situasi dan kondisi suatu kelompok, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut untuk berperan serta dalam pencapaian tujuan dalam suatu kelompok, serta ambil bagian dalam setiap pertanggung jawaban bersama.

     Dengan ini adanya keterlibatan etnis tionghoa dalam partisipasi politik mereka dapt membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka pun dapat membuat suatu perubahan untuk memajukan daerah itu sendiri dengan ini  Partisipasi politik masyarakat Tionghoa merupakan suatu bagian dari proses demokratisasi masyarakat Indonesia dalam berpolitik. Asas demokrasi dalam politik khususnya dalam Pemilukada yang dikenal dengan asas luber yaitu, langsung, umum, bebas, rahasia, dan demokratis telah diterapkan oleh masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung . Pro dan Kontra selalu ada di panggung politik tetapi itu semua dikembalikan kepada pandangan masyarakat khususnya masyarakat Tionghoa dalam menyikapi kondisi pemerintahan dan perpolitikan yang telah di tetapkan. orang yang berwatak sosial yang punya kepedulian besar terhadap problem sosial politiik dan ekonomi serta yang lainnya biasanya mau terlibat dalam aktivitas politik; Faktor karakter sosial seseorang. Karakter sosial tersebut menyangkut status ekonomi, kelompok ras, etnis, dan agama seseorang. Bagaimanapun lingkungan sosial itu ikut mempengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku seseorang dalam bidang politik. Orang yang berasal dari lingkungan sosial yang lebih rasional dan menghargai nilai-nilai seperti keterbukaan, kejujuran, dan keadilan dan lain-lainnya tentu akan mau juga memperjuangkan tegaknya nilai-nilai tersebut dalam bidang politik. Dan untuk itulah mereka mau berpartisipasi dalam kehidupan politik; Faktor situasi dan lingkungan politik itu sendiri. Lingkungan politik yang kondusif membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik. Dalam lingkungan politik yang lebih demokratis, orang merasa lebih bebas dan nyaman untuk terlibat dalam aktivitas-aktivitas politik ketimbang dalam lingkungan politik yang totaliter. Lingkungan politik yang sering diiisi dengan aktivitas-aktivitas brutal dan kekerasan menjauhkan menjauhkan masyarakat dari wilayah politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun