Apa yang perlu diketahui tentang informasi obat?
Perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan serta teknologi sistem informasi telah terjadi secara massive termasuk dalam bidang kesehatan. Hal ini sejalan dengan penemuan dan pengembangan berbagai obat dan metode pengobatan. Banyak jenis obat dan bahan obat kemudian diproduksi dan didistribusikan sebagi usaha dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Obat diberikan dengan harapan dapat bekerja dengan mempengaruhi sistem kerja tubuh baik secara fisik (fisiologis) maupun mental (psikologis). Obat secara sederhana difungsikan sebagai sarana untuk mengurangi gejala penyakit sehingga bisa sembuh dari penyakit tersebut.Â
Obat-obat tersebut disebut juga obat simptomatik yaitu untuk menangani gejala yang timbul akibat penyakit misalnya obat demam. Beberapa obat memang digunakan sebagai pengobatan dengan berkerja terhadap penyebab utama penyakit.Â
Pengobatan terhadap penyebab penyakit ini disebut juga pengobatan kausatif, contohnya penggunaan antibiotik sebagai anti infeksi. Beberapa fungsi lain dari obat yaitu sebagai suplemen dan kosmetik.
Informasi tentang obat dapat diperoleh dalam keluarga secara turun temurun sebagai pengetahuan yang disampaikan turun-temurun. Seringkali dalam suatu komunitas yang lebih besar juga dapat saling berbagi informasi secara informal, terkait metode pengobatan dan obat dari pengalaman penggunaan.Â
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi sangat mudah didapatkan bahkan kurang dari hitungan jam. Seseorang dapat langsung bertanya kepada kenalan atau keluarga yang memiliki profesi di bidang kesehatan, melalui saluran informasi langsung dua arah seperti telepon dan chat media sosial (SMS, Whatsapp, Telegram, Messenger dll).Â
Kebanyakan informasi tentang obat beredar di internet baik formal maupun informal. Informasi ini dapat bervariasi, dari iklan online yang muncul pada berbagai platform media sosial dan hiburan (Facebook, Youtube, Instagram, Twitter dll) hingga informasi resmi yang disediakan oleh pemerintah melalui Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun institusi formal lainnya (Jurnal penelitian, Perusahaan Farmasi, Plaform Pengobatan Digital dll).
Obat yang dapat diperoleh tanpa resep adalah berlogo hijau dan biru. Obat bebas berlogo hijau contohnya obat demam dan obat batuk. Obat berlogo biru disebut juga obat bebas terbatas biasanya mengandung komponen obat bebas dan atau obat keras, contohnya obat batuk kering, beberapa obat pilek dan obat alergi.Â
Obat bebas dan obat bebas terbatas dapat diperoleh di apotek maupun toko obat berizin. Informasi terkait obat bebas dan obat bebas terbatas dapat langsung ditanyakan kepada petugas farmasi di apotek maupun toko obat berizin.Â
Obat keras bisa didapatkan dengan resep dokter dan sebagian kecil yang termasuk dalam obat wajib apotek (DOWA) dapat diperoleh dari Apoteker di suatu apotek.Â