Mohon tunggu...
Eis Nina Marlina
Eis Nina Marlina Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMA N 1 OKU

saya pribadi yang suka menulis dan belajar, kenal saya akan banyak tertawa....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah

25 Januari 2023   17:51 Diperbarui: 25 Januari 2023   17:57 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum wr.wb

hi sobat sobat pendidikan, hari ini saya akan menuliskan summary  Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah. semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi.

Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah

Oleh  : Eis Nina Marlina S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten OKU, PROV. Sumatera Selatan

  • Latar Belakang

Tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses "menuntun" anak, pendidik sebagai pamong/pendamping memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.

Penanaman karakter dan pembiasaan yang kuat melalui penanaman budaya positif di sekolah menjadi hal yang sangat krusial. Walaupun pada dasarnya secara umum semua warga sekolah sudah memiliki nilai-nilai positif. Peran keluarga sebagai pendidikan pertama dan utama dalam pembentukan budi pekerti dan karakter anak. Namun, kita perlu menerapkan pembiasaan-pembiasaan baik tersebut di lingkungan sekolah sebagai langkah nyata membentuk budaya yang positif sebagai penguat pondasi karakter dari pendampingan orang tua di rumah.

Membangun budaya yang positif, warga sekolah perlu berkolaborasi menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab. Strategi disiplin yang diterapkan dalam sekolah perlu diperbaiki. Biasanya disiplin dikaitakan dengan kontrol. Dalam hal ini, kontrol guru dalam menghadapi murid. Dr. William Glasser dalam Control Theory, untuk meluruskan berapa miskonsepsi tentang kontrol:

Hal yang mendasari saya membuat rancangan tindakan ini yaitu saya ingin mengimbaskan penerapan disiplin positif dengan membuat keyakinan kelas secara bersama-sama. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan budaya positif di kelas yang mana nantinya dapat mewujudkan nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, dan Kreatif. Budaya positif membantu murid untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka, selain itu penerapan segitiga restitusi yang bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses,

Selain itu untuk menumbuhkan motivasi intrinsik murid dalam melaksanakan budaya positif. Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga dapat menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan (Diane Gossen, 1998). Melalui penerapan keyakinan kelas ini dapat menumbuhkan motivasi internal setiap murid untuk benar-benar "merdeka" yaitu mereka dapat cakap memerintah diri sendiri dalam melakukan disiplin positif di kelas dan juga di lingkungan sekolah.

Budaya positif itu sendiri adalah perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Jika para pendidik dan warga sekolah belum mengenal atau memahami itu semua, maka pencapaian tujuan atau visi sekolah yang berpihak pada murid menjadi kurang maksimal. Maka dari itu, diperlukan sebuah kegiatan dalam hal ini adalah kegiatan sharing berupa Diseminasi yang dilakukan dari dan untuk pendidik, dengan tujuan mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

  • Tujuan
  • Mengimbaskan dan Mewujudkan nilai yang berpihak kepada murid bagi guru
  • Memahami disiplin positif melalui penerapan keyakinan kelas demi terwujudnya budaya positif dan penerapan Segitiga Restitusi bagi guru.
  • Berkolaborasi dalam menerapkan budaya positif sehingga terwujud nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila
  • Indikator Keberhasilan
  • Terwujudnya keberpihakan kepada murid, dimana guru hanya menuntun kodrat alam dan kodrat zaman siswa agar tidak salah jalan
  • Adanya perubahan perilaku murid ke arah yang lebih baik dalam melaksanakan disiplin positif sesuai dengan keyakinan kelas dan keyakinan sekolah setelah menerapkan Segitiga Restitusi.
  • Semua komponen sekolah dapat berkolaborasi dalam menerapkan budaya positif sehingga terwujud nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
  • Linimasa tindakan yang akan dilakukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun