Karena itu, untuk mencapainya, orang-orang rela menyerahkan waktu pribadinya untuk membangun relasi sosial.
Biasanya, ia pergi menemui tetangganya, melakukan aktivitas ringan seperti bermain catur dan sebagainya.
Hidup bertetangga memang hanya untuk mengakrabkan, tak perlu muluk-muluk. Ini seumpama kembali pada masa anak-anak. Momen indah bertetangga hanya ada pada kehidupan anak-anak karena mereka perlu teman bermain.Â
Orang dewasa pun sebenarnya butuh waktu bermain, dalam artian, perlu ruang bersama tetangga untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan. Dan beruntunglah mereka yang punya tetangga rasa sahabat.