Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Macam-macam Tetangga: Saudara, Orang Asing dan Sahabat

1 Mei 2021   17:17 Diperbarui: 1 Mei 2021   19:00 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tetangga bergosip. (Foto: Yaroslav Shuraev/Pexels)

Andai si pelaku mau bertanya langsung ke tetangganya, tentu tudingan mistis itu hilang.

Akan tetapi, bertanya tentang pekerjaan tetangga memberikan tantangan tersendiri. Tak semua orang dengan senang hati memberi tahu apa yang mereka kerjakan dengan alasan privasi yang harus dihormati.

Dari sekian banyak pengalaman hidup bertetangga, kisah menarik bertetangga banyak muncul manakala berada sebagai orang asing.
Orang-orang asing adalah pendatang baru yang masuk dalam wilayah tertentu. 

Mereka perlu belajar untuk berbaur dengan masyarakat sekitar, menaati aturan setempat yang tertulis maupun tak tertulis. Intinya, harus beradaptasi.

Keberadaan pendatang tak bisa dihindari dalam zaman sekarang. Perpindahan dan mobilisasi sering terjadi bagi perantau untuk mencari nafkah atau menempuh masa pendidikan. Masa menetapnya hanya sementara waktu. 

Bagi pendatang yang tak memiliki kenalan siapapun di tanah perantauan, tetangga adalah saudara terdekat. Bila terjadi kesusahan, orang pertama yang hadir membantu ialah tetangga.

Namun, warga setempat yang sudah menetap bertahun-tahun bisa juga merasa asing di tempat tinggal. Berbaur dengan tetangga hanya sekadar sambil-lalu karena alasan-alasan tertentu.

Masalah keterasingan umumnya ditemukan di wilayah perkotaan yang menjadi tujuan perantauan orang-orang daerah. Kesibukan pekerjaan menyebabkan orang menghabiskan banyak waktu di luar rumah.

Saat malam tiba, waktunya beristirahat. Sabtu-Minggu diperuntukan untuk berlibur membuang penat, menyegarkan pikiran dan melenturkan fisik yang tegang.

Waktu merupakan hal berharga dan bernilai. Ia juga harus memikirkan waktu bersama keluarga.

Tetapi, bertetangga adalah takdir yang tak bisa ditolak di kehidupan sosial. Suka tak suka, mau tak mau, kita akan butuh orang-orang terdekat di sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun