Mbappe memperlihatkan tanda-tanda goyah di ujung masa kontrak. Kesetiaannya diuji kembali. PSG saat ini mulai membahas perpanjangan kontraknya yang habis pada Juni 2022.
Mbappe harus memberi kepastian perpanjangan kontrak secepatnya. Menurut laporan sejumlah media, tenggat waktu Mbappe merespon adalah 10 Maret 2021, tanggal yang sama dengan laga leg kedua 16 besar Liga Champions Eropa antara PSG dan Barcelona.
Dalam masa pembahasan perpanjangan kontrak ini, Mbappe dikabarkan menuntut gaji setara Neymar yang mencapai Rp51 Miliar per bulan ditambah klausul tambahan lain, laporan Bola.com mengutip Marca.
PSG harus bersabar sekaligus melakukan perhitungan dengan kemungkinan terburuk. Direktur olahraga PSG Leonardo mengaku telah membuka dialog untuk membahas hal tersebut.
"Saya pikir kami tidak boleh meninggalkan tujuan sportif, tetapi semuanya jelas, kami telah berbicara, semua orang tahu itu. Kami memiliki keterbukaan untuk berdialog. Tetapi akan tiba waktunya untuk memutuskan," kata Leonardo, direktur olahraga PSG pada pekan lalu, melansir le10foot.com.
PSG punya ambisi besar. Mbappe dan Neymar yang kelak membela timnas masing-masing di Piala Dunia 2022 berpeluang untuk mengenalkan PSG secara lebih luas di dunia, laporan Marca dihimpun foot01.
PSG terancam kehilangan Mbappe yang diincar Real Madrid
Perjuangan PSG untuk menahan Mbappe mendapat tantangan. Real Madrid dikabarkan tertarik untuk mendapatkan tanda tangan Mbappe.
El Real sendiri memang butuh memikirkan pengganti Benzema yang sudah terlalu lama mengisi barisan depan. Haaland dan Mbappe dilaporkan ada di radar incaran Madrid.
Seperti halnya PSG, Madrid juga menghadapi kesulitan keuangan sehingga mereka memiliki perhitungan untuk membeli dan membayar gaji Mbappe yang fantastis.
Klub ini mesti memilih salah satu di antara Haaland atau Mbappe untuk tidak menjebol lebih dalam keuangan mereka.
PSG butuh rencana cadangan