Suasana kondusif yang tercipta dalam penyelenggaraan pilkada serentak di wilayah Sulawesi Tengah terusik oleh aksi teror yang dilakukan sekelompok orang tidak bertanggung jawab pada dua hari lalu.
Aksi teror tersebut berupa pembunuhan sadis terhadap empat warga dusun Lewonu Desa Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Keempat korban yakni Yasa, Naka, Pinu dan Pedi ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan oleh warga setempat yang selamat dari aksi teror.
Selain melakukan aksi teror pembunuhan, pelaku juga melakukan pembakaran terhadap enam unit  rumah milik warga dan satu unit rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah atau pos pelayanan oleh umat dari Gereja Bala Keselamatan (BK) di Desa Lembantongoa tersebut.
Dokumentasi para korban dalam kondisi mengenaskan sempat beredar di sejumlah WA Grup. Seakan hendak memperlihatkan bagaimana  tindakan pelaku yang tanpa merasa berdosa, tega melakukan aksi pembunuhan sadis terhadap para korban yang tidak bersalah. Juga untuk menyampaikan pesan warga turut mendoakan korban yang meninggal akibat aksi teror.
Demikian pula dokumentasi suasana pemakaman para korban di desa Lembantongoa  yang dilakukan Sabtu  kemarin juga beredar di media sosial (Medsos) oleh warga yang berempati terhadap korban. Dalam dokumentasi terlihat suasana pemakaman yang didahului dengan ibadah dari Gereja Bala Keselamatan berlangsung dalam suasana penuh haru.
Terlihat keluarga korban yang berduka memegang empat peti mati yang disusun berdampingan dan dimasukan dalam satu lubang. Nampak raut kesedihan mendalam dari keluarga korban yang ditinggalkan.
 Juga anggota jemaat yang ikut dalam ibadah pemakaman terlihat menahan tangis. Salah seorang warga Lembantongoa Herson dalam postingannya di akun medsosnya menyertakan kalimat, Tuhan hiburkan dan kuatkanlah saudara kami di desa Lembantongoa.
Kecamanan terhadap para pelaku dan permintaan agar aparat bertindak cepat untuk mengusut aksi teror  tersebut datang dari berbagai pihak. Dari Palu Sulawesi Tengah Ketua Umum Sinode Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Alexander Z Rondonuwu dalam unggahannya di medsos, mengecam keras tindakan kejahatan kemanusiaan yang menimpa para korban.
Dirinya juga mendesak pihak Keamanan baik TNI dan POLRI untuk secepatnya mengusut tuntas kasus tersebut. "Kami mendoakan keluarga para korban semoga diberikan kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan.
Kami menghimbau agar semua pihak termasuk warga gereja tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menyerahkan persoalan kejahatan kemanusiaan itu kepada pihak Pemerintah dan Aparat Keamanan," ujarnya.