Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moralitas dalam Agama Buddha Guna Reduksi Kemerosotan Moral

12 Maret 2021   17:02 Diperbarui: 12 Maret 2021   17:41 5190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi umat Buddha, pelaksanaan sila merupakan suatu implementasi dalam kebijakan moral, etika, dan tata tertib dalam menjalani kehidupan sebagai "manusia". Di sini, dalam kacamata agama Buddha pula, manusia diberi entitas dalam "tanda kutip" lantaran semua makhluk memiliki potensi untuk terlahir sebagai makhluk berstrata "agung" dalam samsara.

Sehingga, perbuatan dan bertingkah laku secara baik dan benar bagi diri sendiri dan orang lain dalam hal ini terhadap semua makhluk adalah keniscayaan hakiki menuju pencerahan dan pembebasan untuk menuju nibbana atau nirwana.

Kebajikan moral, salah satu kebajikan secara makro dianggap sebagai suatu dasar yang membentuk semua hal-hal yang positif dalam kehidupan saat ini. Moralitas atau sila dalam agama Buddha, sepatutnya dikembangkan dengan berlatih melaksanakan Pancasila Buddhis dan Pancadharma. Ini dianggap urgensial guna mereduksi antibatil terkait "Hiri" atau perasaan malu berbuat jahat dan "Ottapa" atau perasaan takut akibat berbuatan jahat.

Implikasi kemerosotan moral

Dalam kemajuan zaman dan perkembangan globalisasi yang penuh kompleksitas ini, banyak sekali ditemukan kasus-kasus yang menyangkut kemerosotan moral, tidak hanya di Indonesia tetapi sudah menjadi masalah kelam dunia.

Di Indonesia sendiri, kasus terkait kriminal yang melanggar norma agama sekaligus melanggar peraturan pemerintah, nyaris setiap hari menghiasai berbagai pemberitaan di media. Pembunuhan, pencurian, seks bebas, narkoba, penipuan, kekerasan terhadap anak dan perempuan, tawuran, perjudian, serta banyak lainnya telah menggambarkan kemerosotan moral anak-anak bangsa.

Minimnya pendidikan serta pengetahuan yang ideal mengenai baik buruknya tindakan yang dilakukan serta dampak yang akan diterima, menyebabkan banyak tindakan keliru dan salah kaprah dilakukan manusia dalam hal ini.

Sehingga disadari atau tidak, berbagai persoalan dan kerusakan yang ada saat ini sesungguhnya disebabkan kondisi moral dan etika masyarakat yang sudah mengalami kemerosotan. Kerapuhan moral dan etika anak-anak bangsa ini juga semakin terlihat dengan jelas dan kasatmata.

Akhirnya, persoalan demi persoalan bangsa semakin hari bukannya semakin menghilang, namun justru semakin meningkat tajam. Hal itu dapat dilihat dari kasus-kasus seperti ketidakadilan sosial dan hukum, kekerasan antarkelompok atau geng, hingga budaya korupsi penguasa yang semakin merajalela dan dianggap biasa.

Sementara itu, pengaruh budaya luar yang negatif dan kurangnya keyakinan terhadap ajaran agama, ditambah kurangnya penerapan pendidikan karakter dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat berkontribusi terhadap merosotnya nilai-nilai moral tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun