Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernikahan Gratis

7 Februari 2020   14:39 Diperbarui: 7 Februari 2020   14:46 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar koleksi pribadi

Pernikahan?

Siapa sih single yang tidak ingin menikah? Semua orang yang maasih lajang baik perempuan maupun laki-laki yang sudah cukup usia pasti memiliki keinginan untuk menikah. Normal, sangat normal. Justru aneh kalau tidak memiliki keinginan tersebut. Kenapa normal?karena merupakan salah satu naluri yang dimiliki manusia untuk melangsungkan keturunan dan banyak sekali pahala kebaikan didalamnya.

Semoga Allah memudahkan semua niat baik kita untukmemliki pasangan dan menuju jenjang pernikahan. Aamiin.

Ada beberapa alasan kenapa seseorang belum juga menikah meski keinginan sudah ada dan usia sudah sangat cukup.

Yang pertama dan paling utama adalah belum adanya calon, belum Allah pertemukan dengan pasangannya yang pas di hati, bersedia menerima dan diterima oleh keluarga. Sabar, perbaiki diri terus, mungkin sholatnya masih belum benar, baca AL Quran nya masih , terus berdoa dan ikhtiar ya. (Wkwwkwkk.... ngomong sama cermin).

Yang kedua dan biasanya menyebabkan penundaan proses pernikahan adalah karena mahalnya biaya pernikahan. Apalagi semakin maraknya pernikahan 'Instagramable' menambah 'harga' pernikahan semakin mahal.

Jangan sampai tujuan utama melakukan pernikahan terhambat karena gengsi. Jangan sampai lupa kalau kita mencari berkah bukan gengsi, kita mencari ridha Allah bukan decak kagum tamu undangan atas mewahnya hidangan makanan dan dekor resepsi pernikahan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.' (HR. Abu Dawud).

Tidak sedikit pasangan yang sudah siap menikah, tetapi dipersulit dengan beratnya mahar dan biaya resepsi. Sampai menunda pernikahannya beberapa tahun kemudian untuk mengumpulkan biaya resepsi yang fantastis atau sampai menjual aset milik orang tuanya. Setiap orang memang memiliki pandangan berbeda-beda, ada yang berpendapat bahwa wajar karena sekali seumur hidup, biar berkesan. Boleh banget, dibuat sangat berkesan asalkan sesuai kemampuan dan tidak memaksakan diri. Apalagi banyak cerita kalau setelah melangsungkan pernikahan banyak meninggalkan hutang.

Tapi alangkah lebih baik kita mengikuti anjuran Rasulullah sebagai sebaik-baiknya tauladan untuk memudahkan urusan pernikahan ini. Jika memang tidak memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan resepsi, akad nikah dan syukuran kecil-kecilan bersama kerabat dan tetangga dekat sudah cukup, tidak usah sebar undangan cetak dan dekor pangung bermeter-meter. Mau ga? Hehehe.... mikir keras ya.

Kenapa? Malu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun