Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Seorang ahli keamanan siber yang tidak hanya jago melawan ancaman digital, tetapi juga piawai menjinakkan teknologi blockchain dan membuat data menari-nari dalam visualisasi yang memukau. Sebagai trainer yang penuh semangat, ia mengubah materi yang rumit menjadi sesi belajar yang seru dan mudah dipahami. Di luar dunia teknologi, ia adalah pecinta kucing yang setia, selalu siap mengabadikan momen-momen menggemaskan mereka dalam jepretan fotografi yang artistik. Tak hanya itu, ia juga gemar menulis, mengolah kata demi kata hingga menjadi cerita yang menghibur dan menggugah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Vulnerability Analysis

13 Februari 2019   13:42 Diperbarui: 13 Februari 2019   13:55 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dalam terminologi umum Vulnerability Analysis  dianggap mirip dengan Vulnerability Assessment. Namun, saya merasa ada perbedaan kecil antara keduanya. Vulnerability Analysis  adalah bagian dari siklus Vulnerability Assessment.

Kita melakukan identifikasi, mengukur resiko dan memprioritaskan risiko. Analisis kerentanan menyelidiki kerentanan yang terdeteksi oleh alat Vulnerability Assesment.

Perlu dicatat bahwa analisis kerentanan adalah langkah opsional yang bergantung pada  kemampuan alat penilaian kerentanan, lingkungan pemindaian, analisis mendalam,  dan seterusnya. Investigasi kerentanan harus dilakukan dengan mempertimbangkan semua faktor ini.

Setelah Anda mendapatkan laporan hasil pemindaian dari pemindai kerentanan seperti misalnya Nessus, Anda dapat melakukan tinjauan terperinci dari setiap kerentanan untuk memeriksa setidaknya bidang-bidang berikut:

  • False Positif
  • Risk Severity
  • Aplicability Analysis
  • Recommendation

False Positif

Kalau ada false positif, ini bisa di abaikan karena false positif adalah bukan menunjukkan kerentanan.

Risk Severity

Tingkat keparahan risiko adalah tingkat keparahan risiko yang terkait dengan setiap kerentanan, tergantung pada lingkungan dan sifat bisnis yang terkena. Tingkat keparahan risiko dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Umumnya, lebih disukai, dan diakui oleh industri, untuk menggunakan risiko keparahan sebagai kualitatif.

Secara umum resiko dapat dikategorikan sebagai Critical, High, Medium, Low, dan Info. Beberapa organisasi mengkategorikan mereka hanya sebagai Tinggi, Sedang, dan Rendah.

Sebagian besar organisasi perusahaan besar yang telah menjalankan dan mempunyai standar sertifikasi  misalnya seperti ISO 27001 pasti sudah menentukan proses manajemen risikonya.

Proses manajemen risiko ini menentukan tingkat keparahan risiko mereka termasuk disana  ada  definisi, matriks risiko, kriteria penerimaan risiko, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun