Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Penulis dan Jurnalis

Seorang yang senang mengamati lingkungan sekitar dan sesekali pengamatan itu ditulis dan dituangkan dalam bentuk tulisan sederhana.Masih terus belajar dan ingin tetap banyak belajar.Untuk terus dan tetap memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sedih mendengar kisahmu, sahabat...

3 Maret 2012   00:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 27902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aku masih teringat betul , baru seminggu berselang kami bersama serombongan teman-teman datang ke tempat resepsi pernikahannya.Kami turut menyampaikan ucapan kebahagiaannya atas sesuatu yang terjadi sekali dalam seumur hidup.Sebuah pesta pernikahan yang membahagiakan saat itu kulihat.Tapi saat ini keadaan itu berbalik 180 derajat kondisinya.Sebuah cerita yang membuat aku hampir tidak percaya atas apa yang terjadi dikehidupannya dalam rangka mengarungi biduk rumah tangga yang baru berapa hari dijalani.Belum genap sepekan usia pernikahannya saat ini.Tapi suratan takdir berkehendak lain.

Cerita awal masalah dimulai ketika malam pertama pernikahannya.Seharusnya malam pertama pengantin menjadi malam terindah kita seumur hidup bagi seseorang yang baru memulai membuka lembaran baru kehidupannya.Tapi yang terjadi malah sebaliknya.Di malam itu dia harus menerima kenyataan pahit, dia baru tahu karakter asli istrinya yang sebenarnya sudah hampir setahun dikenalnya melalui proses pertemanan (kalau tidak bisa dibilang proses pacaran).Dimalam itu tiba-tiba istrinya menyodorkan sehelai kertas yang berisi daftar perincian kebutuhan pengeluaran yang dihabiskan untuk acara pernikahannya.Lengkap dan detail sampai ke daftar hutang yang terjadi untuk memenuhi semua acara pernikahan saat itu.

Sang istri juga meminta sang suami untuk melunasi segera hutang-hutang biaya pernikanannya,setelah sebelumnya dia serahkan semua ampau dan hadiah yang diterima dari pihak sang suami.Karena hutang itu katanya itu adalah beban dan tanggung jawab suami yang harus dia lunasi sendiri saja tanpa melibakan istri dan keluarganya.Cara dan sikapnya kepada suami barunya itu layaknya seorang penagih hutang yang keras dan galak ketika berusaha menagih penghutang yang sudah lama belum bisa bayar hutangnya.Sungguh sebuah sebuah sikap dan perilaku yang tidak semestinya dilakukan seorang suami istri yan baru saja memulai membuka malam pertamanya.

Bahkan bukan itu saja,di malam itu sang suami juga tidak dizinkan untuk bisa tidur bersama karena sang istri masih marah dan sebagai hukumannya dia harus rela tidur di kamar bawah sedangkan sang istri tidur di kamar atas di rumah oarng tua istrinya.Sungguh sebuah perisrtiwa yang tidak lazim bagi sepasang pengantian baru melalui malam pertamanya.Selanjutnya bisa ditebak malam-malam selanjutnya terjadi masalah demi masalah yang kesemuanya selalu dimulai dari sang istri yang memiliki karakter keras dan terkenal akan sifat emosional dan gampang marah,walau itu sifatnya sepele dan sederhana

Yang aku bingung dari sahabatku ini adalah walau dia sudah sering disakiti dan dihina martabatnya oleh istrinya,tapi dia memilih untuk tetap bersabar dan menerima perlakuan istrinya yang sudah kelewat batas.Hari-hari berikutnya mereka menjalani kehidupan suami istri tidak dalam satu rumah bersama.Melainkan sang suami diusir untuk pulang ke rumah orang tuanya,sedangkan sang istri memilih tinggal bersama ibunya di rumah.Sampai suatu hari belum genap seminggu mereka berumah tangga,sang istri mengirimkan beberapa kardus berisi beberapa barang didalamnya.

Setelah sampai di rumah,ibu kandung dari sang suami membuka isi kardus tersebut.Ternyata berisi semua pakaian dari sang suami yang selama ini ada di rumah keluarga istrinya.Bukan itu saja yang membuat ibu sahabat saya itu bersedih adalah ternyata kardus itu juga berisi semua barang-barang lamaran dari sang suami lengkap dengan mas kawin dan semua seserahan yang diberikan waktu pernikahan mereka beberapa waktu yang lalu.Disitulah meledak tangis sang ibunda tercinta melihat dan menyaksikan semua yang terjadi pada anak lali-lakinya.Sungguh sebuah cobaan dan ujian yang berat bagi ibu ini.

Ketika kutanyakan pada sahabatku ini : " lantas setelah semua perilaku yang dilakukan istrimu lengkap dengan penghinaan dan pelecehan harga diri ini,apa yang kamu lakukan..??? ". Sambil saya berusaha menahan emosi dan kemarahan,saya menunggu jawaban meluncur dari bibirnya.Tak kuduga dia mengatakan " saya hanya bersabar dan berusaha untuk tetap dan terus mencintainya,walau dia pernah bilang ke saya bahwa sang istri memang sudah sejak berapa waktu sebelum menikah dia bilang tidak mencintai saya ".Lantas saya katakan,dengan segala sesuatu yang kamu terima selama ini kamu bisa bersabar bahkan terus mencintainya walau yang dicintai jelas-jelas tidak cinta.

Ini sesuatu yang aneh dan diluar kewajaran pada umumnya.Saya katakan lagi kalau sebelum menikah sang istri  sudah bilang tidak mencintai,kenapa kamu nekat meneruskan ke jenjang pernikahan ?. Sahabatku menjawab,dia masih berharap mungkin akan ada benih-benih cinta tumbuh di istrinya nanti ketika berumah tangga seiring perjalanan waktu.Tapi yang terjadi sekarang belum genap seminggu rumah tangganya berjalan,sang istri sudah mendaftarkan gugatan cerai ke pengadilan agama setempat.Saat ini sahabatku sedang menunggu surat panggilan dari pengadilan atas masalah yang terjadi dalam rumah tangganya

Sebagai seorang lelaki dan juga sahabat dari rekan  saya ini, sepertinya kok tiak habis pikir ada peristiwa seperti ini.Terakhir saya berpesan kepadanya untuk bersabar dan lebih mendekatkan iri kepada Tuhan.Karena segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan kita sudah melalui perencanaan Tuhan dan kita berkeyakinan bahwa segala sesuatu masalah pasti ada jalan keluarnya.Segala kesulitan akan ada pintu solusi.Manusia juga tidak akan diuji diluar batas kesanggupan kita menerima ujian itu.Kita juga harus meyakini dan percaya bahwa segala solusi dan jalan keluar masalah kehidupan pasti datangnya dari Allah Swt setelah kita berikhtiar dan memasrahkan semua urusan kepadaNya.Semua datang dari Allah dan akan kembali pula kepada Sang Pengatur Kehidupan.

Semoga kisah ini dapat kita ambil pelajaran dan hikmahnya.
Buat sahabatku,tetap semangat dan terus bersabar.
Sungguh Allah bersama orang-orang yang bersabar...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun