Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Habib Rizieq, Jumawa, dan Maulid Nabi Saw

29 Oktober 2020   10:19 Diperbarui: 29 Oktober 2020   14:58 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Rizieq Foto | Antara

Kita  di tanah air yang menyaksikan riuhnya rencana kepualangan sang imam itu, ikut berdecak kagum. Nah, lantaran Habib Rizieq sendiri masih di Mekkah, Arab Saudi, kita pun yang waras masih diliputi tanda tanya menyusul adanya pernyataan melalui media sosial bahwa pentolan FPI itu telah dilepas sejumlah warga di sana.

Sesuai realitas, para pendukung Habib Rizieq terlalu banyak mengeluarkan statemen. Lalu, statemen itu menimbulkan tafsiran. Bahkan "digoreng". Padahal hal itu tidak dilakukan oleh Habib sendiri.

Sejatinya, Habib sendiri ingin pulang. Ia memang sudah menyimpan rindu lantaran sudah terlalu lama di negeri petro diollar seusai menunaikan ibadah umrah tiga tahun silam. Pokoknya, ingin pulang. Itu saja. Titik.

Pernyataan Habib Rizieq akan pulang saat Maulid Nabi Muhammad SAW, hingga kini tanda-tandanya belum memperlihatkan hal yang menggembirakan. Mengapa?

Ya, pulang atau tidaknya Habib Rizieq merupakan urusan Dubes RI di Saudi Arabia. Dubes RI di sana adalah wakil pemerintah Indonesia yang sah. Andai pun ada pihak, seperti petinggi di negeri ini ikut melakukan lobi kepada pemerintah Saudi, tidak akan melangkahi tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab sang Dubes RI di negeri itu.

Hingga kini, para pendukung Habib Rizieq masih belum yakin akan pernyataan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh bahwa berdasarkan komunikasinya dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, nama Mohammad Rizieq Syihab (MRS) dalam sistem portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi masih "blinking merah".

Itu artinya, visa habis dan dalam kolom lain tertulis: mukhalif (pelanggar UU). Bentuk pelanggaran: mutakhallif ziyarah (overstay dengan visa kunjungan).

Bagi publik yang menggunakan logika, munculnya sejumlah spanduk yang memuat pesan tentang penantian akan kepulangan Habib Rizieq merupakan salah satu strategi psikologi.

Kita berharap Habib Rizieq kembali lagi ke tanah air. Ia kembali dalam keadaan selamat, sehat wal afiat, bersama seluruh anggota keluarganya. Kembalinya Habib Rizieq diharapkan akan mengurangi 'frekuensi' kesan aroma jumawa dari para pendukungnya.

Terlebih lagi semua itu bersamaan dengan hari besar Islam, Maulid Nabi Muhammad Saw. Pada bulan yang dimuliakan seluruh umat Islam itu, kita sangat dianjurkan dapat memetik suri tauladan Nabi Muhammad Saw, yang di antaranya memberi perhatian kepada orang miskin dengan berkata lembut, menjunjung toleransi dan kesalehan sosial.

Beranjak dari hikmah Maulid Nabi Saw itu, tanpa bermaksud menggurui, kita juga berharap pendukung Habib Rizieq dapat mengoreksi diri sendiri. Dapat menjauhi sikap jumawa, egois dan merasa diri paling bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun