Sementara Imam Besar FPI diam. Anteng. FPI sepertinya mengaminkan tindakan para laskar itu. Jika kita cari di berbagai media sosial, kita belum pendengar pernyataan sang imam dari Mekkah mengutuk aksi para laskar. Â Biasanya, jika menyangkut urusan keagamaan, sang imam cepat mengeluarkan sikapnya.
Yang kita saksikan, seperti disampaikan Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, adalah pemasangan spanduk Habib Rizieq yang dinilainya sebagai bentuk kecintaan umat Islam kepada ulama.
Terlepas dari pernyataan bahwa hal ini juga sebagai bentuk perlawanan terhadap neo PKI, bolah jadi ia membenarkan dan mengamininya lantaran Habib Asegaf Al Jufri menganut paham syiah.
**
Kompas.co.id sempat mempertanyakan pemasangan Habib Rizieq itu terkait dengan  isu maju pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024, Novel menyebut sang imam tak inginkan jabatan. Ia lebih mengutamakan mengejar akhirat.
Tapi, ia menambahkan, jika Allah menghendaki Habib Rizieq menjadi Presiden, maka Novel dan para pendukung lainnya akan siap mengawal.
Kalau gitu, pantas saja Imam Besar FPI itu kini melakukan pembenahan dan menunjukan diri sebagai warga yang mencintai negeri ini pada HUT RI ke-75. Ia rupanya kini tengah melakukan restart. Menginstal ulang pemikirannya tentang makna Kemerdekaan RI.
Maka, spanduknya pun dipasang di berbagai tempat. Lantas, kapan Habib pulang. Sudah ada yang kengen, nih?