Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belum Ikhlas Shalat Jumat Diganti Dzuhur

3 April 2020   15:34 Diperbarui: 3 April 2020   15:38 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustaz H Dudung Abdurrahman tengah menjelaskan prihal shalat Jumat ditiadakan. Foto | Dokpri

Shalat Dzuhur (zuhur) berjamaah baru saja dilaksanakan. Ekspresi anggota jemaah terlihat ada yang kecewa, ada yang bersikap biasanya saja, namun ada di antaranya yang ngedumel sambil berjalan meninggalkan masjid dengan tangan menenteng sajadah.

Nampak beberapa anggota jemaah melampiaskan kekecewaan. Mereka menyopot lembaran kertas yang ditempel di dinding luar masjid. Dengan cepat mereka kemudian menyobek lembaran pengumuman berisi pesan shalat Jumat ditiadakan di rumah ibadah itu.

Pengumuman tak menyelenggarana shalat Jumat. Foto | Dokpri
Pengumuman tak menyelenggarana shalat Jumat. Foto | Dokpri
Shalat tersebut sayogianya memang sudah memenuhi syarat untuk Jumatan karena anggota jemaah yang hadir di masjid lebih dari 40 orang. Namun pada Jumat (03/04/2020) itu tak diselenggarakan shalat tersebut.

Pada Jumat pagi, seusai shalat Subuh, pak ustaz sudah mengumumkan bahwa di masjid At Taubah, sebuah masjid mungil di pinggiran Jakarta, itu tak melaksakan shalat Jumat. Alasannya, tentu jemaah sudah memahami kondisi terakhir di Jakarta. Pertambahan korban virus Corona (Covid-19) terus menunjukan angka mencemaskan.

“Kita tak mengadakan shalat Jumat. Jika ada yang mau datang, dipersilahkan dan bisa melaksanakan shalat Zuhur berjamaah sebagai pengganti shalat itu,” ungkap ungkap Ustaz H. Dudung Abdurrahman.

**

Pelaksanaan  Dzuhur berjamaah berbeda dengan shalat berjamaah sebelumnya. Paling menonjol perbedaannya adalah anggota jemaah berdiri satu sama lain dengan jarak berjauhan. Ya sekitar 40 hingga 50 Cm jaraknya. Tidak seperti shalat jemaah umumnya, yaitu selain shaf rapi dan berdiri rapat.

“Itu jarak aman yang bisa dilakukan,” ungkap seorang anggota jemaah.

Hal itu dilakukan untuk menghindari kontak pisik, atau yang lebih populer disebut physical distancing, dengan tujuan memutus mata rantau virus Corona.

Ya, namanya saja shalat Dzuhur berjamaah. Tak ada khutbah, tak ada doa atau wirid berpanjang-panjang yang biasanya disusul dengan berjabat tangan alias salam-salaman.

Salam salaman berbaris tak ada lagi seperti kebiasaan seusai shalat Jumat di masjid tersebut. Ini bagian dari cara pengurus masjid mengupayakan menghindari jemaah dari terpaparnya Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun