Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkenalkan Anak Lagu Daerah, Ini Momentumnya

17 Agustus 2019   11:17 Diperbarui: 17 Agustus 2019   11:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak tengah membawakan lagu daerah disertai tarian saat HUT RI. Foto | Dokpri

 Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustusan adalah momentum terbaik untuk memperkenalkan anak dengan lagu-lagu daerah. 

Ini adalah saat terbaik. Sebab, mengumpulkan anak dalam satu lingkungan tidak mudah. Setiap anak punya kesibukan di sekolahnya masing-masing dalam kesehariannya.

 Nah, biasanya dalam perayaan Hari Kemerdekaan, Ketua RT seperti di kediaman penulis, dibentuk pantia yang anggotanya berasal dari karang taruna, para pemuda/pemudi setelah beberapa hari sebelumnya berkeliling dari rumah ke rumah minta dukungan dana.

Anak-anak tengah membawakan lagu nasional saat HUT RI. Foto | Dokpri
Anak-anak tengah membawakan lagu nasional saat HUT RI. Foto | Dokpri
 Hehehe. Bantuannya setiap rumah besarannya beragam.  Tapi, biasanya tercukupi untuk memberi hadiah lomba yang diikuti para bocah.

 Para perayaan tersebut anak-anak usia di bawah 12 tahun ke bawah mengenakan pakaian adat. Penulis bersyukur selain mereka mengenakan pakaian adat daerah - seperti halnya Hari Kartini - juga diajak membawakan lagu-lagu daerah dengan bimbingan pemuda-pemudi setempat.

Orang tuan harus memberi dorongan. Alasannya, selain membangkitkan semangat perjuangan juga anak-anak dapat memahami irama lagu daerah. Musik adalah bahasa universal, kata orang bijak.

Manfaat lain, dapat meningkatkan kecedasan intelektual dan emosional bagi anak. Jadi, sungguh tepat mengenalkan musik, termasuk lagu daerah, sejak usia dini pada momentum 17 Agustusan. 

Anak-anak bangga dengan pakaian adat. Foto | Dokpri
Anak-anak bangga dengan pakaian adat. Foto | Dokpri
Nah, mumpung 17 Agustus, sambil memperkenalkan lagu daerah, alangkah eloknya para orang tua turut memberi warna pemahaman anak dengan cara bercerita tentang arti perjuangan. 

Termasuk tentang syair atau lirik dari lagu bersangkutan. Dengan cara itu, momentum 17 Agustus akan memberi arti bagi anak-anak tentang wawasan musik Indonesia yang sejatinya memang sangat kaya.  

Meski begitu kita patut terus menerus melestarikannya seperti yang pernah dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.  Maskapai pelat merah itu, pada Agustus 2014 meluncurkan album bertajuk The Sounds of Indonesia Volume III sebagai komitmen menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. 

Anak-anak antusias berlatih bernyanyi. Foto | Dokpri
Anak-anak antusias berlatih bernyanyi. Foto | Dokpri
Beberapa lagu nasional dan daerah diaransemen ulang dalam album The Sounds of Indonesia Volume III antara lain Tanah Airku karya Ismail Marzuki, Alusi Au (Sumatera Utara), Walang Kekek (Jawa Tengah), Bubuy Bulan (Jawa Barat), Si Patokaan (Sulawesi Utara), Aceh Lon Sayang (Aceh), Tanduk Majeng (Jawa Timur), Sabarai Sabarai (Kalimantan Timur), Mande Mande (Maluku), dan Lancang Kuning (Riau). 

Karena itu, sekali lagi, mumpung masih dalam momentum 17 Agustusan lagu-lagu daerah ditampilkan di atas pentas. Biarkan anak-anak yang membawakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun