Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa Politik Diperdengarkan di Raudhah

20 Mei 2019   16:17 Diperbarui: 20 Mei 2019   16:42 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Raudhah, Massjid Nabawi, kini. Foto | Dokpri

Di tengah sujud dan melambungkan seluruh doa yang sudah lama terpatri di benak, diri ini terasa nyaman. Hati damai. Tenteram. Apa lagi sebelum masuk ke lokasi Raudhah, kita, seluruh warga Indonesia, yang tengah berziarah ke Makam Rasululah, Nabi Muhammad SAW, harus bersabar dalam suasana mengantre padat.

Sambil menanti sekat-sekat terpal sebagai penghalang dibuka, penulis terus menerus berdoa dan membaca shalawat. Kala mendapat kesempatan berdiri di area Raudhah, hati tetap diliputi saasana gembira.

Raudhah padat. Foto | Dokpri
Raudhah padat. Foto | Dokpri
Sudah lebih 6 tahun penulis tak berkunjung ke Makam Rasulullah dan kini hati seolah terbayar ketika menyaksikan makam Rasulullah SAW yang berdampingan dengan dua sahabatnya: Abu Bakar dan Umbar.

Salah satu sahabat nabi lainnya, Yaitu Usman berada di Makam Baki, bersebelahan dengan Masjid Nabawi, Madinah. Sedangkan sahabat Ali dimakamkan di Bagdad, Irak.

Terkait dengan doa di area Raudhah, umat Muslim mana pun sangat menanti bisa berdoa di sini. Meski mereka berada nan jauh dari seberang laut, berasal dari wilayah belahan bumi paling timur atau paling berat, ketika hati tergerak dan dapat panggilan-Nya untuk mendatangi Masjidil Haram dan Nabawi, maka semua itu dapat terwujud.

Penulis ketika berada di Masjid Nabawi. Foto | Dokpri
Penulis ketika berada di Masjid Nabawi. Foto | Dokpri
Raudhah adalah salah tempat paling dijabah Allah ketika seseorang Muslim berdoa di sini. Masih ada tempat lain seperti di Multazam, sisi kiri pintu Ka'bah, dan tempat-tempat lainnya dengan waktu yang sudah ditentukan Allah seperti di Padang Arafah ketika wukuf, saat pelaksanaan ibadah haji.

Dalam berbagai literatur disebut bahwa Raudhah adalah area di sekitar mimbar yang biasa digunakan oleh Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam untuk berkhutbah. Berdasarkan hadits, Raudha memang termasuk dalam taman-taman surga. Oleh karena itu disunnahkan shalat di raudho baik shalat fardhu ataupun shalat sunnah.

Demikian juga disunnahkan i'tikaf atau duduk untuk berdzikir atau membaca Alquran di sana. Karena beribadah di sana terdapat pelipat-gandaan pahala.

Di Raudhah ini penulis, ada doa secara pribadi yang disampaikan. Ada pula doa yang umum yang dikumandangkan seperti permohonan rekan-rekan penulis dan para tetangga agar disampaikan doanya untuk sesegera mungkin dapat berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dan menunaikan ibadah haji.

Karena doa disini berebutan, askar mengusir bagi jemaah yang berdoa terlalu lama. Penulis merasa bersyukur bisa memanjatkan doa berpanjang-panjang ketika bersujud. Tentu didahului dengan shalat sunnah.

Usai berdoa di Raudhah, jemaah Indonesia berkumpul di halaman Masjid Nabawi. Foto | Dokpri
Usai berdoa di Raudhah, jemaah Indonesia berkumpul di halaman Masjid Nabawi. Foto | Dokpri
Nah, ketika bersujud itu penulis merasa terganggu mendengarkan doa yang dipanjatkan dalam Bahasa Indonesia. Seorang tetua memimpin doa dengan tiga orang sebagai anak buahnya, mengaminkan dengan suara cukup keras.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun