Kita patut bersyukur bahwa dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Arab Saudi bukan hanya membicarakan kerja sama di bidang ekonomi, ternyata juga ibadah penyelenggaraan ibadah haji.
Kita, di Indonesia yang mayoritas Muslim, seyogiyanya menyambut gembira bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menambah kuota haji sebanyak 10 ribu orang. Ini adalah kabar gembira lantaran kuota haji kita pernah dipotong 20 persen pada 2014-2016 silam sebagai dampak perluasan proyek Masjidil Haram.
Jokowi seusai debat terakhir Pilpres 2019 langsung melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Di negeri petro dolar itu, ia disambut hangat Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Seperti dikutip Antara, pada pertemuan di Istana Putra Mahkota Riyadh, Minggu malam (14/4/2019), MBS menjamu Presiden Jokowi.
Pada acara makan malam itu, putra mahkota menyampaikan untuk menambah kembali kuota haji sebanyak 10.000 orang bagi Indonesia.
Pada kunjungan ini, turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Raja Salman di istana pribadinya Al-Qasr Al-Khas pada sore hari selepas jamuan santap siang.
**
Di Jakarta, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (PHU Kemenag) Nizar Ali mengakui bahwa Indonesia mendapat tambahan kuota haji sebesar 10 ribu orang. Tetapi tentang ini harus dilakukan konfirmasi kepada pihak berwenang.