Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kapan Kita Punya Terminal Bus Seperti di Johor?

16 Desember 2018   19:24 Diperbarui: 17 Desember 2018   06:04 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana termina yang nyaman didukung fasilias nyaman. Foto | Dokpri

Menyaksikan keindahan suatu terminal bisa dilihat dari toiletnya. Mengapa? Ya karena di situlah cermin perilaku kebersihan warganya. Jika tak terurus dan baunya ke luar dengan disaksikan warga menutup hidung, bisa disimpulkan soal kebersihan tak diperhatian.

Sungguh, ini tak bermaksud memuji negara jiran. Sabtu siang penulis bersama keluarga, setelah singgah dua malam di Batam, penulis mengunjungi Johor, salah satu negeri bagian di semenanjung Malaysia. Dari Batam, melalui pelabuhan Batam Center ke menyeberang pelebuhan Stulang. Penyeberangan butuh waktu 2 jam.

Tertib dan bersih. Foto | Dokpri
Tertib dan bersih. Foto | Dokpri
Lantas, karena tujuan hendak ke Thailand naik bus, kami mencari angkutan di Stasiun Larkin. Stasiun bus ini tak terlalu mewah, tapi terlihat bersih dengan dilengkapi pasar tradisional dan kios-kios cantik seperti juga di Tanah Air. 

Nah yang menariknya, soal kebersihan. Jika kita tengok pasar Senen yang juga lokasinya berdekatan, tentu tak sepadan. Bukan luas arealnya, bukan soal kelengkapannya, tetapi kebersihan terminal ini yang patut diacungi jempol.

Membandingkan suatu keadaan memang harus setara, sekelas. Tentu saja pasar Senen dan terminalnya, dari sisi luas areal dan teknologi apa yang kurang. Di sini eskalator tidak terpelihara dengan baik.

Pengelola di Stasiun Larkin patut diberi apresiasi. Yang lebih menyenangkan bagi penulis adalah soal Masjid An-Nur yang terletak di lantai dua. Masjid dengan kapasitas sekitar 1000 orang ini terlihat bersih dan apik.

Peringatan bagi pengunjung masjid, hati-hati. Foto | Dokpri
Peringatan bagi pengunjung masjid, hati-hati. Foto | Dokpri
Masjid ini dilengkapi klinik  tempat shalat bagi perempuan secara terpisah, dan minum air mineral secara gratis. Belum lagi berbagai kegiatan dakwah yang diisi para dai setempat secara bergantian. Jadwal dibuat dan ditempel di dinding. Sayangnya, penulis ingin berbagi foto melalui tulisan ini tetapi karena teknis di kompasiana, ya tak bisa dilengkapi.

Bagi warga yang merasa lelah, bisa beristirahat dengan deretan kursi di samping masjid. Sedangkan bagi para penghafal Alquran bisa memanfaatkan waktu usai shalat untuk memperdalam ilmunya di masjid ini.

Wah, gembira saya kalau terminal di Tanah Air punya model seperti ini. Paling tidak, dapat dilakukan untuk sejumlah terminal di Ibu kota Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun