Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pantaskah Ulama, Santri, dan Umara Disalahkan?

7 Oktober 2018   14:19 Diperbarui: 7 Oktober 2018   16:00 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Hai negeriku, negeri tercinta, Indonesia. 

Mengapa bencana datang silih berganti. Maksiat apa yang kau perbuat pemimpin negeri?

Karena maksiat, Allah mengirim bencana bertubi-tubi?  

Ulama dan pemimpin negeri telah berbuat apa? Maksiat apa? 

Ulama dan santri telah mengundang bencana karena maksiat yang diperbuat. 

Ulama dan umara bermaksiat, tak bisa berbuat mencegah maksiat.

Hai Indonesia, negeri tercinta, mengapa bencana tiada henti?

**

Penulis tak tahu apakah kalimat di atas merupakan puisi atau jeritan hati. Sebab, bukan  seorang sastrawan. Selain itu, saya perhatikan pembacanya terlihat tengah kecewa berat. Datangnya bencana atau musibah berupa gempa bertubi disikapinya dengan menyalahkan pihak lain.

Penulis menduga bahwa untaian kata yang meluncur dari mulutnya sebagai jeritan hati.  Apa lagi yang membacanya itu adalah rekan penulis yang baru belajar membuat puisi. Sungguh, sejenak, menggugah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun