Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Money

Defisit Impor yang Dikritik Capres Nomor 01

17 Januari 2019   14:14 Diperbarui: 17 Januari 2019   18:22 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tentu ada penjelasan hingga kini Enggar masih duduk anteng, adem-ayem tanpa ada sedikit pun tanda-tanda bakal kena gusur. Alasan paling logis untuk itu adalah, Jokowi tersandera! Jika dia mencopot Enggar, bukan mustahil Partai Nasdem tempat mantan politisi Golkar ini bernaung bakal marah besar. Langkah selanjutnya, Nasdem akan balik kanan, tidak lagi mengusung Jokowi sebagai Capres pada 2019.

Skenario inilah yang sepertinya menghalangi Jokowi memecat Enggar. Risikonya terlalu besar jika sampai Nasdem cabut dari koalisi. Perolehan suara yang terkumpul tidak cukup untuk mengantarkannya ke ajang Pilpres.

Hal-hal seperti inilah yang lagi-lagi membuat RR geram. Dia bahkan sempat bersitegang dengan Ketum Nasdem Suryo Paloh. Maklum, saat itu Rizal Ramli menduga Jokowi tidak berani mencopot Enggar karena 'takut' terhadap Surya Paloh.

Padahal saat kampanye Capres 2014 silam, Jokowi menyatakan petani harus dimuliakan. Harus stop impor. Bukan cuma impor beras. Dia juga berjanji, kalau terpilih menjadi Presiden, akan menyetop impor daging, stop impor kedelai, sayur, buah, dan ikan. Alasannya, Indonesia punya semua itu, dan berlimpah-ruah.

Dengan fakta-fakta seperti ini, Jokowi telah gagal. Dia gagal mengamankan neraca perdagangan sehingga menyebabkan defisit menganga lebar. Lebih dari itu, dia gagal menyejahterakan petani yang menjadi bagian (ter)penting pendudu negeri ini.

Masih ngotot mau maju lagi? Tapi, masihkah ada rakyat yang bersedia memilihnya kembali? [*]

Jakarta, 17 Januari 2019

Edy Mulyadi, Wartawan Senior

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun