Mohon tunggu...
Edy Priyono
Edy Priyono Mohon Tunggu... profesional -

Pekerja peneliti, juga sebagai konsultan individual untuk berbagai lembaga. Senang menulis, suka membaca. Semua tulisan di blog ini mencerminkan pendapat pribadi, tidak mewakili institusi apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pelajaran Hidup dari Johan Cruyff Sang Intelektual Sepakbola (1)

3 April 2016   10:57 Diperbarui: 4 April 2016   09:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Membantu tak selalu berarti ikut campur tangan

Dalam sebuah diskusi (talk show) di salah satu stasiun TV Belanda, Cruyff diminta menjelaskan tentang formasi berlian (diamond) di lini tengah. Sebelum menjawab, dia balik bertanya:"Berlian mana yang anda maksud?". Sang host acara yang tadi bertanya malah jadi bingung, tak mengerti arah pertanyaan yang balik diajukan oleh Cruyff. Dia kemudian menjelaskan bahwa istilah yang sama bisa mempunyai makna berbeda, tergantung konteksnya.

Dia lantas memberikan ilustrasi tentang istilah "membantu pemain lain". Membantu tidak selalu berarti mendekat. Kalau pemain yang hendak dibantu sedang kesulitan karena ditekan pemain lawan, "membantu" memang bisa berarti mendekat. Tapi kalau pemain itu sedang ingin membawa bola, "membantu" artinya jangan mendekat, tapi menjauhlah dan cari posisi yang tepat untuk nanti diberi umpan.

Hal seperti juga berlaku untuk hal-hal di luar sepakbola..

5. Konflik tak selalu merugikan

Johan Cruyff merupakan salah satu orang yang sangat konsisten dalam berkonflik. Di mana pun dia, apa pun posisinya, dia tak segan berkonflik dengan orang lain.

Pemain seperti dia jelas tak mudah ditangani sembarang pelatih. Boleh dibilang hanya RInus Michel seorang mampu mengendalikan dan bekerjasama secara baik dengan Cruyff saat masih bermain.

Di sisi lain, sebagi pelatih dia tak segan merekrut pemain-pemain bandel macam Hristo Stoichkov dan Romario untuk Barcelona. Bahkan Stoichkov sengaja didatangkan karena menurut Cruyff di Barcelona sudah "terlalu banyak orang baik-baik". Stoichkov sendiri secara terbuka menyampaikan bahwa dia sering berdebat dengan Cruyff, tapi tak ada yang menyangkal bahwa dia merupakan salah satu Cruyff-ian sejati.

Cruyff tak takut berkonflik, karena menurut dia, jika dikelola dengan baik konflik akan memunculkan potensi terbaik seseorang. Itu tak berarti semua konflik yang melibatkan dirinya berakhir secara positif, tetapi dia menunjukkan satu karakter yang tak dimiliki banyak orang, apalagi kita sebagai "orang Timur", yaitu: tidak takut berkonflik, tentu untuk tujuan yang positif.

(BERSAMBUNG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun