Mohon tunggu...
Edwin C
Edwin C Mohon Tunggu... Sales - Belajar menuangkan sesuatu melalui tulisan

Membaca, fotografi dan musik bergenre klasik dan oldies :) Marketing back ground. Alumni S2 Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. X : @winchrist69 IG : @winchrist69

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemesraan Ridwan Kamil & Ariel yang Menuai Protes KPAI

16 September 2016   13:02 Diperbarui: 25 Juli 2017   11:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: newsmedia.co.id

Tadi pagi kebetulan saya menyaksikan berita INews Tv, menarik perhatian saya, ada sebuah berita tentang protes yang dilayangkan oleh KPAI terkait kebersamaan Walikota Bandung Kang Ridwan beserta Atalia istrinya dan Ariel "NOAH" dalam satu panggung. Dalam berita tampak Ariel bermain gitar dan bernyanyi sedangkan Kang Ridwan bersama istri ada bersama dengan gaya dan tingkah Kang Ridwan yang lucu...heheProtes yang dilayangkan KPAI melalui ketuanya Asroun Niam terkait dengan latar belakang Ariel yang tersangkut kasus pronografi beberapa waktu lalu. Menurut dia tidak pantas seorang Ridwan Kamil ada bersama dengan seorang yang pernah tersandung masalah hukum karena akan menjadi contoh yang buruk bagi masyarakat hmmm... Hal ini langsung mengundang banyak protes dari para netizen, bahkan Ariel sendiri telah melayangkan protes terhadap protes yang dilayangkan KPAI. Masih banyak hal penting lain yang perlu di lakukan atau dikritisi daripada sekedar mencari sensasi, demikian beberapa dari netizen.

Well, terlepas dari itu semua, saya dalam hati bertanya, kenapa sih masih ada beberapa orang yang beranggapan ga ada kesempatan kedua buat orang yang berbuat salah? Apakah kita sendiri suci dan benar sehingga bisa menjudge orang sedemikian rupa? Apakah seorang abdi negara suatu hari tidak boleh jalan beriringan dengan seorang pembunuh kelas kakap padahal sang pembunuh sudah bertobat?.

Padahal dimata Tuhan kita semua sama dan sejajar. Terkadang sanksi sosial yang terlalu berlebihan membuat seseorang terjerumus kembali pada kesalahannya terdahulu. Sebaiknya kita mencegah ini. Karena bila ini terjadi, kita pun akan ikut andil dalam keslahan orang itu yang kedua kalinya.

Oleh sebab itu yu kita buka hati dan pikiran kita untuk saling mengasihi sesama kita dan belajar memberikan kesempatan kedua. Jangan sampai kita menyimpan akar pahit dalam kehidupan yang malah merugikan diri kita sendiri. Salam damai...      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun