Mohon tunggu...
Ahmad Zain Sarnoto
Ahmad Zain Sarnoto Mohon Tunggu... Dosen - pemerhati pendidikan, psikologi dan agama

Dosen Program Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta dan Direktur Lembaga Kajian Islam dan Psikologi (eLKIP)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Kemampuan Bersyukur Saat Pandemi Covid-19

7 Mei 2020   09:11 Diperbarui: 7 Mei 2020   09:44 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melatih kemampuan bersyukur saat pandemi covid-19

Dr. Ahmad Zain Sarnoto

Tidak sedikit orang yang sudah bekerja keras, dari pagi sampai malam, banting-tulang, tetapi masih gagal, banyak juga orang yang sakit, sudah mendatangi dokter yang paling terkenal, tetapi belum juga sembuh penyakitnya, seperti mewabahnya covid-19 ini, bukankah banyak dokter yang hebat-hebat. Apa maknanya bagi kita orang yang beriman, menyikapi hal tersebut? Salah satu makna pentingnya adalah, bahwa manusia hanya bisa berusaha, dan Allah-lah yang menentukan segalanya, dengan melatih bersyukur, setidaknya kita belajar menerima ketentuan apapun dari Allah SWT.

Menurut sejumlah penelitian, kemampuan untuk bersyukur merupakan suatu hal yang positif. Salah satunya studi yang dilakukan oleh Dr. Robert A. Emmons of the University of California,  mengungkap bahwa menumbuhkan rasa syukur dapat meningkatkan kebahagiaan, percaya diri, harapan, empati, optimisme; dan membuat hidup lebih berarti.

Bersyukur menurut Ibnul Qayyim adalah mewakili keberadaan nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu terdiri dari pujian dan persetujuan yang menyatakan bahwa ia telah mendapat penghargaan. Dengan melalui hati, membentuk persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, ikut serta dan ketaatan kepada Allah ( Madarijus Salikin , 2/244)

Bagaimana  caranya melatih agar kita mampu  bersyukur,  Terlebih saat ramadhan pada masa pendemi covid-19 ini? Setidaknya ada 4 (M) langkah yang perlu kita tanamkan dalam diri,yaitu:

1. Merenungkan nikmat-nikmat Allah

Sangat banyak nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita dalam kehidupan ini, kemampuan memahami dan merenungi nikmat-nikmat yang telah Allah berikan akan sangat membantu kita dalam upaya mendidik jiwa dan diri untuk bersyukur. Dalam Al-Qur'an banyak ayat yang menggugah hati manusia atas  nikmat dari Allah SWT, agar kita dapat mengingat dan bersyukur kepada Allah. Sebagaimana berfirman-Nya; "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu di dalam tidak mengerti sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An Nahl: 78)

2. Memiliki sifat Qana'ah

Selain merenungkan berbagai nikmat Allah,langkah selanjutnya adalah memiliki sifat Qana'ah. Qanaah adalah bersikap ikhlas dan bisa menerima apa yang ada. Sikap qanaah selalu identik dengan bisa mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadanya.  Qanaah menyuruh kita untuk bersabar dalam menerima ketentuan Allah SWT. sebaliknya, orang yang tidak puas dan merasa kekurangan, maka dia tidak mensyukuri. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam mengingatkan kita dalam bersabdanya:"Jadilah orang yang wara ', maka mereka akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana'ah, maka akan menjadi hamba yang paling bersyukur " (HR. Ibnu Majah no. 4357, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)

3. Memperbanyak Berdzikir kepada Allah SWT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun