Kita sering mendengar pendapat seperti itu, hal ini disebabkan karena mereka yang menganut paham demikian, berpikir dan mengira bahwa Tuhan adalah seperti manusia, namun dengan tingkat dan aspek terbaik. Oleh karena itu mereka berpikir bahwa Tuhan harusnya tidak menghukum, tidak menjebloskan seorang pendosa ke neraka dan menyiksanya dengan kejam.Â
Kebanyakan orang terlalu melogika kan Tuhan, dan me-manusia kan Tuhan, berpikir tentang Tuhan bagaimana harusnya ia layaknya manusia. Misalkan, anda bekerja di sebuah perusahaan, si bos membuat peraturan : barang siapa yang terlambat masuk kerja walaupun cuma sekali, maka akan langsung dipecat dan dikenakan sangsi biaya yang harus dibayar, kejam bukan?Â
Tapi itu terserah si bos nya, orang-orang juga memaklumi, toh dia yang punya perusahaan ini terserah dia dong membuat peraturan seperti apa. Itu bos, manusia, hanya memilki kuasa tak lebih dari setetes air di lautan. Bagaimana dengan Tuhan? Yang Maha Kuasa? tentu terserahNya mau seperti apapun, toh kita dan semesta ini milikNya. Tuhan tak sama dengan manusia, meski sifat-sifatNya ada pada diri kita, tapi jelas ia adalah dzat yang berbeda. Bagaimana bisa ciptaan nya memiliki sifat bisa menghukum sedangkan Ia tidak?