Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hati Selebar Ahok

5 November 2020   09:03 Diperbarui: 5 November 2020   09:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang ke-12  Basuki Tjahaja Purnama menghadirkan saksi ahl Rizieq Syihab di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, 28 Februari 2017.  (Foto: Tempo/ Raisan Al Farisi/Pool)

BASUKI Tjahaja Purnama (Ahok) ikut merespon kabar kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab. Rizieq yang bergelar Habib itu menyatakan akan pulang di hari Pahlawan, Selasa 10 November 2020 mendatang.

"Selamat tiba kembali di tanah air," kata Ahok sebagaimana pesan singkatnya yang disampaikan kepaada laman CNNIndonesia.com, kemarin.

Pernyataan tersebut tentu menggambarkan kebesaran hati seorang Ahok. Apalagi, bila dirunut ke belakang bagaimana Ahok selalu menjadi sasaran tembak dari ormas yang menyoal jabatannya.

Rizieq adalah sosok yang sejak awal getol menolak pencalonan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama memimpin Ibukota. Apalagi ketika Jokowi bergeser ke Istana di seberang Balaikota sebagai Presiden RI.

Ahok yang menggantikan posisi Jokowi mendapat perlawanan frontal dari Rizieq beserta FPI dan ormas yang ia gerakkan. Salah satunya, dengan pelantikan gubernur tandingan Fahrurrozi Ishaq.

Rozi didaulat Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) yang diklaim terdiri dari 90 ormas temasuk FPI dan FBR pada 1 Desember 2014, hanya setengah bulan setelah pelantikan Ahok menggantikan Jokowi.

Ketum FBR Luthfi Hakim yang melantik Rozi mengatakan Ahok buang ke tempat sampah. Rizieq menegaskan Presidium Islam yang diketuai Rhoma Irama ikut menentukan penunjukan Rozi.

"Gubernur kita (Rozi) juga akan blusukan. Kalau Ahok yang blusukan, lempar saja pakai telor asin," ujar Rizieq saat itu.

Bayangkan, bagaimana Ahok yang baru dilantik Jokowi di Istana pada 19 November 2014 sudah mulai digoyang. Bukan saja dirongrong oleh partai politik tetapi ormas yang sebagaian besar ormas Islam dan ormas Betawi.

Ahok yang diminta tanggapan atas hadirnya gubernur tandingan itu menanggapi dengan santai. Ia mengatakan akan tetap fokus bekerja menyelesaikan persoalan Ibukota. Seolah ia hendak mengatakan sebagai angin berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun