Mohon tunggu...
Edi Sukoco
Edi Sukoco Mohon Tunggu... Wiraswasta - musik, olahraga, entertainment

Mencurahkan isi hati dengan tulisan dari pada berdiam diri tanpa gagasan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pedagang Online Ceroboh, Siapa yang Bertanggung Jawab?

10 Juli 2020   13:12 Diperbarui: 10 Juli 2020   13:12 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini banyak toko online di Indonesia. Situs jual beli yang menawarkan beragam kebutuhan sehari- hari, barang elektronik, baju dan pakaian, dan masih banyak barang lainya yang diperjual belikan, tentu semua yang kita cari nyaris semua ada. Tak heran jika masyarakat kita sudah banyak yang berminat dan membeli barang dengan sistem online. Situs jual beli online berkembang dengan pesatnya, kita ambil contoh Shopee, Bukalapak, Bibli, Lazada, Tokopedia, Olx dan masih banyak lagi. 

Begitu banyaknya situs jual beli online ini diiringi juga banyaknya jasa ekspedisi kiriman barang atau paket, seperti JNT, JNE, Sicepat, Pos Indonesia, dan lain- lain, yang semakin hari semakin bertumbuh pesat bersaing dalam memuaskan pelangganya. 

Memang mudah dan simpel dalam berbelanja online, kita tinggal pilih barang yang kita inginkan, kita juga dimudahkan dalam sistem pembayaranya, baik lewat transfer melalui bank, aplikasi uang elektronik, atau melalui indomart, alfamart dan juga sistem COD atau bayar ditempat, tinggal menyesuaikan menurut kemauan kita sendiri dalam memilih metode pembayaran.

Dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi dan mungkin pembaca juga pernah mengalami hal serupa dengan saya. Belum lama ini saya ingin membeli suatu barang dari salah satu situs jual beli online, dan saya sudah menemukan barang tersebut, sebelum saya order saya memastikan dulu reting toko itu memang bagus, barang yang dijual sesuai dengan depskripsi, dan ulasan dikomentar pembeli mayoritas puas dengan layanan dan barangnya. Setelah melihat dan memastikan toko itu bagus, saya langsung order pesanann dan melakukan transaksi dengan menggunakan sistem pembayaran COD atau bayar ditempat.

Dalam cetingan saya dengan penjual atau pemilik toko, semua yang saya tanyakan dijawab dengan ramah dan apa yang terdapat di deskripsi katanya sesuai antara lain stok, ukuran, warna dan sebagainya. Tanpa menunggu waktu lama saya sudah mendapatkan nomor transaksi dan nomor resi pengiriman dengan metode pembayaran COD beserta jumlah tagihan, kurang lebih sekitar 300 ribuan termasuk jasa ongkos kirimnya. 

Empat hari sudah berlalu saya membuka situs pencarian barang atau lacak kiriman melalui nomor resi yang sudah saya dapatkan, dan ternyata barang itu sudah sampai di agen ekspedisi daerah saya. Tinggal nunggu kurir yang akan mengantar ke rumah. Siang hari tibalah paket kiriman itu sampai dirumah, kemudian kurir yang mengantar paket itu sambil menyerahkan nota tagihan barang plus ongkos kirimnya.

Memang uangnya sudah saya siapkan. Tetapi karena saya agak curiga dengan ukuran barang itu saya tidak langsung menyerahkan uang ke kurir itu. Akirnya saya minta ijin kepada kurir untuk saya buka dulu sebelum uang saya serahkan dan konfirmasi penerimaan barang. Dan ternyata setelah saya buka dengan hati- hati, ukuran, warna dan semua ketentuan yang ada di depskripsi sangat jauh berbeda.

Lalu sebagai bukti bahwa barang tidak sesuai, saya suruh kurir untuk mengambil foto dan video waktu saya membuka paket itu. Akirnya saya tidak bersedia membayar itu, karena saya merasa kecewa dan merasa dibohongi sama pemilik toko online itu. Dan barang pesanan saya itu saya suruh kurir untuk mengembalikan ke pemiliknya. Tetapi kurir salah satu jasa pengiriman yang sudah terkenal di daerahku itu menolak membawa lagi barang yang di antar ke saya, dan harus membayar sesuai dengan tagihan, karena menurut aturan dari kantor ekspedisi itu bila barang dengan sistem pembayaran COD barang tidak boleh dibuka dari packingnya.

Apabila membuka berarti setuju dan harus dibayar. Sambil memohon dan meminta belas kasihan kurir itu memaksa saya untuk membayar, karena bila saya tidak membayar kurir itu yang harus mengganti biaya tagihannya. Bila kurir itu tidak mengganti akan dipotong gajinya dari kantor.

Sebenarnya saya juga iba melihat kurir itu apabila saya tidak membayar, dia yang harus menanggung semua. Tetapi di lain sisi saya juga merasa dirugikan dan merasa disepelekan sama pemilik toko online itu, karena bila saya membayar pada akirnya barang itu juga tidak berguna dan tidak bisa dipakai.

Sampai saat ini saya masih belum tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini, karena saya coba cating pemilik toko online itu belum ada tanggapan, dan apakah kurir itu yang harus menanggung tagihanku, atau mungkin ada kebijakan dari situs jual beli online itu sendiri dan jasa pengiriman itu untuk menyelesaikanya. Karena menurut saya bila kurir yang harus bertanggung jawab saya kira tidak masuk akal. Kurir hanya menjalankan dan bertugas untuk mengantar barang dengan aman dan melindungi barang supaya resiko kerusakan tidak ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun