Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Dikatakan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika, sebab Sumpah Pemuda menghendaki dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam segala perbedaan sebagaimana makna yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri. Dengan demikian, Sumpah Pemuda yang kita peringati setiap 28 Oktober mengamanatkan kepada kita untuk selalu bersatu dalam setiap aspek kehidupan yang menyangkut kepentingan bangsa dan Negara.
Bersatu tidak hanya dalam konteks keberagaman secara kultural atau sosial budaya seperti suku, agama, ras, etnis, adat, daerah dan sebagainya tetapi, juga bersatu dalam aspek politik. Selama ini, persatuan dan kesatuan bangsa kerap diguncang oleh fanatisme dan ambisi politik yang berlebihan. Oleh karena itu, esensi dari Sumpah Pemuda perlu kita aplikasikan dalam kehidupan politik. Sebab, politik pada hakekatnya menyangkut upaya atau usaha untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Upaya atau usaha tersebut terwujud dalam strategi kebijakan, ide, gagasan dan program pembangunan yang beragam. Artinya, setiap individu atau kelompok memiliki gagasan atau ide tersendiri yang bisa dikontribusikan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Oleh karena menyangkut kepentingan dan kesejahteraan bersama, semestinya kita tidak menjadikan politik sebagai jurang pemisah antar sesama, melainkan menjadikan politik itu sebagai sarana pemersatu yang mengintegrasikan seluruh ide, gagasan, dan program pembangunan yang beragam untuk kemajuan bangsa dan Negara.
Mungkin kita berpikir-menjadikan politik sebagai pemersatu adalah sesuatu yang mustahil, sebab dalam penerapannya politik kerap menjadi dasar disintegrasi. Realita semacam itu memang tidak bisa dielakkan, tetapi kita harus mampu membangun optimisme yang selaras dengan pola pikir yang kritis bahwa, selama ini kita selalu mengkambinghitamkan politik tetapi tidak pernah menjudge aktor yang salah dalam menjalankan politik itu.
Optimisme dan pola pikir seperti itu membuat kita mampu mengaplikasikan nilai-nilai Sumpah Pemuda tidak hanya dalam aspek kultural tetapi juga dalam aspek politik. Dengan hal itu, persatuan dan kesatuan bangsa yang selalu dirongrong secara politik akan tetap teguh, kokoh dan tidak goyah. Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-93. Mari menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda secara nyata di tengah-tengah masyarakat.