JALAN KAMPUNG BALI
Di Jalan Kampung Bali I sampai IV setidaknya lebih dari sepuluh perusahaan  ekspedisi berdesakkan di lorong sempit yang selebar tiga meter itu. Truk besar mereka terparkir menyisakan sisa jalan yang cuma lebar sebadan mobil kecil.Â
JALAN JATI BARU RAYA
Di sepanjang Jalan Jati Baru Raya bertebaran sekira sepuluh ekspedisi. Dan di sisi kanan Hotel Parmin, di sebuah tanah lapang yang terbuka, juga ada sepuluhan perusahaan yang beroperasi.Â
JALAN KEBON KACANG
Nah, dikawasan Kebon Kacang inilah yang tampaknya paling semrawut dibanding lainnya. Lorong gang yang cuma selebar kurang dua meter, menjadi jalur lintas mobil barang pengantar barang ke ekspedisi. Seperti di Kebon Kacang III. Di sepanjang gang III ini berderet sporadis kurang-lebih sepuluh ekspedisi. Setiap saat lorong padat penduduk ini dilewati mobil, motor dan bajaj.Â
Di Gang IV, V dan VI, yang lebar jalurnya tiga meteran, belasan ekspedisi juga bermarkas disitu.Â
Kebon Kacang I mungkin mempunyai ruang jalan yang cukup lebar ( 4 meter lebih). Di jalan satu arah ini suasana nya lebih ekstrim. Dari hulu jalan menuju hilir berderet perusahaan ekspedisi yang saling berdempet, sebagian nekad memepetkan Truknya di bagian tepi jalan yang sempit itu.Â
Bisa dibayangkan bagaimana situasi jalan itu ketika sibuk. Motor-motor yang biasa melawan arah, bajaj dan ojek , atau para pekerja yang menarik turunkan barang. Â Cukup bikin sumpek melihatnya. Belum lagi di hulu jalan, para pedagang kaki lima menyempit di tepi jalannya.Â
JALAN KH MAS MANSUR DAN KH WAHID HASYIM
Di jalan KH Wahid Hasyim ini ada enam ekspedisi, dengan kesibukan tak berbeda dibanding ditempat lain. Di Jalan KH Mas Mansur ada dua puluh  lebih ekspedisi termasuk di Kompleks yang bernama Said Naum. Untungnya, karena ketatnya Dishub beroperasi, mereka yang berlokasi di tepi jalan memarkir Truk nya ditempat yang aman.Â