Mohon tunggu...
Eddo Richardo
Eddo Richardo Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Jurnalis media grup Jawa Pos

Ikhtiar, Menuju kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lestarikan Adat Rebo Kasan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

15 November 2017   14:01 Diperbarui: 15 November 2017   14:15 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wabup Bangka menarik ketupal lepas dan berdoa terhindar dari bala bencana. (Dok. Humas Pemda Bangka)

MERAWANG-Wakil Bupati (Wabup) Bangka, Rustamsyah, mengajak untuk melestarikan dan meningkatkan agar menjadi lebih baik adat Rebo Kasan sebagai warisan budaya tak benda dengan tidak meninggalkan esensi yang terkandung di dalamnya.  

Hal tersebut disampaikan Wabup Bangka, Drs. Rustamsyah, ketika memberikan sambutan pada acara adat Rebo Kasan di halaman Masjid Farhan Kamal Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Rabu (15/11/2017).

''Kegiatan adat ini dilestarikan dan diselenggarakan dengan symbol Ketupat Lepas dan minum air wafak sebagai bagian dari kekayaan dan keberagaman budaya yang harus dilestarikan oleh masyarakat setempat dan Pemerintah,''ungkap Wabup Bangka.

Pencelupan air wafak oleh tokoh agama. (Dok. Humas Pemda Bangka)
Pencelupan air wafak oleh tokoh agama. (Dok. Humas Pemda Bangka)
Ketupat Lepas. (Foto.Edo)
Ketupat Lepas. (Foto.Edo)
Kegiatan Adat Rebo Kasan juga diharapkan dapat diajukan oleh dinas terkait kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda dari Provinsi Babel.

Pemkab Bangka juga telah menetapkan Perbup No 4 tahun 2017 tentang pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai social budaya masyarakat. Dengan kebijakan tersebut diharapkan muncul kebanggaan atas produk budaya lokal dan memperkenalkannya sebagai identitas kedaerahan ke luar Provinsi Babel dan Negara-negara serumpun melayu.

''Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Air Anyir yang mempertahankan dan melestarikan tradisi Rebo Kasan. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi pendukung utama untuk mengembangkan dunia pariwisata di Bangka. Mari kita rawat budaya Bangka agar tetap lestari,''ujar Wabup Bangka.

Sambutan Wakil Bupati Bangka. (Dok. Humas Pemda Bangka)
Sambutan Wakil Bupati Bangka. (Dok. Humas Pemda Bangka)
Penarikan ketupat lepas. (Foto.Edo)
Penarikan ketupat lepas. (Foto.Edo)
Sementara itu, Staff Ahli Gubernur Babel bidang Ekonomi, keuangan, dan Pembangunan, H. Marwan, dalam sambutannya  mengatakan, Pemprov Babel memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan Adat Rebo Kasan yang mana setiap tahunnya bisa ditingkatkan kualitasnya yang mana diharapkan tidak hanya ritual adatnya saja tetapi dikombinasikan dengan festival budaya seperti rebana, barjanzi dan lainnya.

Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dalam adat Rebo Kasan yakni agar sebagai umat manusia kita tidak bosan untuk berdoa agar terhindari dari bala dan musibah. Adat tersebut juga mengajarkan bahwa kita harus bersahabat dengan alam menjaga lingkungan agar terhindar dari bala bencana.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi, unsure FKPD Provinsi dan Kabupaten Bangka, Wakil Ketua PKK, Hj. Suryani, Ketua DWP Bangka, Hj. Diny Herlina, dan para tamu undangan lainnya. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Ustad Hendi yang memberikan siraman rohani pada para tamu undangan dan masyarakat yang menghadiri kegiatan tersebut. (Edo/Humas)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun