Semakin ke sini, tindak-tanduk sebagian masyarakat terasa semakin membuat miris. Di sana-sini kita menyaksikan berbagai kasus atau peristiwa yang melanggar nilai-nilai kepatutan.
Ada perusahaan yang membuang limbah sembarangan ke sungai, ada politik yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok, ada pula penyelenggara negara yang merugikan keuangan negara.
Anak-anak yang -- entah mengapa, banyak yang memperlihatkan sikap dan perilaku yang tidak mencerminkan kesantunan.
Pendidikan Karakter
Ada apa dengan nilai-nilai keluhuran budi dan kebaikan serta ketulusan hati di negeri ini? Adakah semuanya sudah tergerogoti oleh perkembangan zaman yang konon semakin modern, terbuka, dan... serba permisif?
Pada konteks inilah, ada baiknya kita -- terutama para orangtua dan pendidik, mulai merenung, apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Adakah yang salah selama ini, terutama yang berkenaan dengan penanaman nilai-nilai kebaikan pada diri dan anak-anak?
Tentu saja kita sepakat bahwa kemajuan dengan pemanfaatan teknologi perlu dan penting untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita. Dan, tentu saja kita tidak boleh hanya menjadi penonton dalam menghadapi perkembangan zaman hanya karena takut melakukan kesalahan.
Apakah kemajuan yang mewujud lebih mengarah pada kemajuan fisik? Di mana-mana kita menyaksikan banyak sekali kemajuan di berbagai bidang yang bersifat kebendaan.
Yang acapkali dilupakan adalah kemajuan akhlak, lebih tepatnya: kemajuan karakter anak bangsa.