Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Komunikasi Nonverbal, Membaca Bahasa Tubuh!

18 September 2021   16:21 Diperbarui: 27 September 2021   06:36 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi nonverbal (Sumber: grandesmedios.com)

Kita mengenal ada dua cara menyampaikan gagasan, yaitu melalui komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal disampaikan melalui bahasa verbal, baik berupa kata-kata terucap (lisan) maupun tertulis.

Sedangkan komunikasi nonverbal adalah jenis komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau bahasa tubuh (body languages).

Dilakukan Bersamaan

Biasanya, komunikasi verbal dan nonverbal dipergunakan secara bersamaan. Pada saat kita sedang berkata-kata, tangan kita bergerak. Pada saat berucap, ekspresi wajah dan bentuk bibir kita juga berubah-ubah. Jadi, kedua cara komunikasi banyak dipakai secara bersamaan pada satu kesempatan.

Pendengar atau komunikan dapat mendengar apa yang diucapkan lawan bicara melalui apa yang dikatakannya. Dan, pendengar juga bisa 'mendengar' apa yang sejatinya dimaksudkan oleh pembicara melalui ekspresi, gerak tubuh, atau gesture-nya.

Dengan demikian, terdapat dua sumber yang bisa diatensi oleh pendengar dari pembicara, yakni kata-kata dan bahasa tubuh.

Ekspresi Kejujuran

Orang bisa saja mengatakan apa pun yang mau dikatakannya. Apalagi, seperti kata orang, lidah tak bertulang. Tetapi, apakah kata-kata itu keluar dari kejujuran hati?

Apakah ucapannya itu benar-benar jujur? Jujur atau tidaknya seseorang dalam berkata-kata dapat diperhatikan dari matanya, dari ekspresi wajahnya, dan gesture lainnya.

Mata adalah cerminan hati. Kalau misalnya kita berkata-kata bohong, mata kita akan tetap jujur. Ia tidak bisa mengkhianati hati nurani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun