Maknanya? Seperti dapat diduga, kendati orang menyebut kita orang bodoh atau bahkan menilai diri sendiri bodoh, tetapi jika kita memiliki kemauan keras untuk belajar, niscaya kebodohan itu akan sirna dan berubah menjadi kecerdasan atau kepandaian.
Mengetahui Diri Masih Bodoh
Bagaimana bisa keluar dari kebodohan, itulah yang terpenting. Ada baiknya kita merasa dan mengetahui diri kita sebetulnya masih bodoh sehingga merasa tergerak dan bersemangat untuk belajar dan belajar lagi.
Kebodohan akan sirna apabila di orang bersedia terus belajar. Tidak ada pelajaran yang demikian sulit. Hanya orang yang malas yang mengatakan demikian. Orang yang mau belajar akan mengubah apa pada awalnya terlihat dan terasa sulit menjadi mudah.
Melalui filosifi hidup yang diantarkan melalui peribahasa (sesonggan - bahasa Bali) ini, kita diingatkan betapa pentingnya belajar dan mengasah diri sejak usia muda.Â
Betapa pentingnya mengasah kemampuan diri agar bisa menjadi seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian itu untuk  berbuat kebajikan.
Semoga kita tetap ingat, bersedia, dan bersemangat belajar. Sebab, dengan belajar kita terhindar dari pribadi yang kurang (bel-)ajar.
(Â I Ketut Suweca, 11 Juni 2021).