Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Itu Sangat Mengasyikkan dan Membahagiakan, Benarkah?

11 April 2021   05:35 Diperbarui: 11 April 2021   13:01 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber gambar: therandomp.com)

Jika ada orang yang tiba-tiba bertanya kepada Anda: mengapa Anda terus saja menulis? Kendati tidak ada honornya atau honornya secuil? Walau memerlukan waktu lama? Kendati menguras pikiran? Apa jawab Anda?

Berbagai Pernyataan

Setiap orang memberikan penilaian dan pernyataan yang berbeda-beda terhadap kegiatan atau pekerjaan menulis atau mengarang. Ada yang bilang bahwa menulis itu seksi. Ada yang mengatakan mengarang itu genius. Ada lagi yang mengatakan menulis itu membebaskan.

Lalu, mana yang benar? Saya kira tidak satu pun pernyataan itu salah. Tergantung pada sudut pandang seseorang terhadap dunia tulis-menulis.

Akan tetapi, saya ingin menyatakan bahwa menulis itu mengasyikkan dan membahagiakan. Alasan saya? Mari kita urai kedua hal ini, satu per satu.

Menulis Itu Mengasyikkan

Pertama-tama, menulis itu mengasyikkan. Benarkah? Benar sekali! Anda yang mungkin juga seorang penulis, barangkali merasakan keasyikan dalam menulis.

Sering kita dibuat asyik dalam state of mind. Maksud saya, kita acap asyik berselancar di dunia gagasan, di dunia pikiran. Kita sering tenggelam, bahkan tenggalam demikian dalam. Ketika ide-ide itu mengalir ke luar demikian lancarnya, siapa bilang tidak mengasyikkan?

Dalam proses penulisan, kita acapkali masuk ke dalam alam pikiran yang berisikan sejumlah gagasan. Gagasan yang berasal dari pengalaman dan proses belajar lainnya yang terendapkan dan terkristalisasi di dalam pikiran.

Bagai air yang muncrat ke luar dari mata air, Anda harus menampungnya cepat-cepat. Jika tidak, air itu akan sia-sia, terserap ke tanah dan mengalir ke laut begitu saja, tidak digunakan.

Ketika gagasan itu datang, kita mesti menuliskannya. Dengan menuliskannya, berarti kita sudah menampungnya ke dalam ke dalam sebuah wadah dan kemudian mengemasnya sedemikian rupa untuk disajikan kepada pembaca. Semua proses itu sungguh mengasyikkan, bukan?  Dan, membuat kita betah melakoninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun