Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mewujudkan "Reading Habit" pada Siswa, Apa Saja Kiatnya?

9 April 2021   20:08 Diperbarui: 10 April 2021   13:04 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca buku (Sumber:freepik.com)

Misalkan di sekolah sudah ada perpustakaan dengan koleksi bukunya yang lumayan lengkap. Tempatnya pun cukup luas dan nyaman, bersih dan ber-AC. Akan tetapi, yang bersedia datang ke perpustakaan sekolah hanya satu-dua dalam sehari. Bagaimana ini?

Menjadi Pemustaka yang Aktif

Perpustakaan yang bagus tidaklah secara otomatis bisa menarik minat siswa untuk datang dan membaca. Diperlukan sejumlah upaya dari pihak sekolah agar siswa tertarik membaca buku.

Upaya-upaya itu perlu dilakukan agar terjadi keseimbangan antara keberadaan perpustakaan yang sudah bagus dengan kegemaran membaca para siswa.

Jangan sampai, misalnya, perpustakaannya bagus, tetapi tidak ada siswa yang mau datang ke tempat itu.

Oleh karena itu, pihak sekolah, yaitu kepala sekolah, kepala perpustakaan setempat, dan para guru, perlu memikirkan cara atau kiat tertentu agar siswa bisa menjadi pemustaka yang aktif dan rajin.

Berdasarkan pengamatan dan pemikiran penulis, setidaknya terdapat 4 kiat sederhana yang kiranya bisa membantu kepala sekolah, para guru, serta kepala perpustakaan dalam membudayakan minat baca (reading habit) warga sekolah.

Pertama, guru menjadi contoh.

Kalau guru ingin mendorong pada siswa suka membaca, maka ia harus berusaha menjadikan dirinya contoh yang baik dalam hal ini. Ia tidak hanya bisa memberi contoh bagaimana membaca. Guru harus menjadi contoh.

Menjadi contoh dengan memberi contoh adalah dua hal yang berbeda. Menjadi contoh dimaksudkan sang guru dalam kesehariaannya adalah seorang pencinta buku yang baik. Ia selalu menyempatkan diri membaca, entah di sekolah atau di rumah. Ia memandang membaca adalah kebutuhan hidup dan menjadi menu harian, seperti halnya kebutuhan akan makan dan minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun